Warga Padati Masjid Kubah Laksanakan Shalat Id

--
PANGKALPINANG- Warga Kota Pangkalpinag Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memadati Masjid Agung Kubah Timah untuk melaksanakan shalat Hari Raya Idul Adha 2025 berjalan aman, lancar dan khusyuk.
Pantauan di Masjid Agung Kubah Timah Kota Pangkalpinang pukul 06.30 WIB hingga 07.30 WIB, sekitar seribu lebih warga memadati masjid di pusat ibu kota provinsi tersebut. Pelaksanaan shalat Idul Adha 2025 di Masjid Agung Kubah Timah Kota Pangkalpinang dihadiri Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Hellyana, Penjabat Wali Kota Pangkalpinang M Unu Ibnudin dan kepala perangkat daerah lainnya.
Terlihat aparat kepolisian, petugas dinas perhubungan dan satpol pamong praja bersiaga untuk mengamankan pelaksanaan shalat Idul Adha warga Muhammadiyah yang tumpah ke jalan di kawasan masjid.
Khatib shalat Idul Adha 2025 di Masjid Agung Kubah Timah Pangkalpinang KH Mashury mengatakan kisah tentang Nabi Ibrahim AS dan Ismail AS adalah sebuah gambaran bahwa Allah SWT senantiasa akan memberikan ujian kepada hamba-NYA yang beriman. "Dari kisah Nabi Ibrahim dan Ismail ini, kita bisa mengambil beberapa pelajaran diantara bermusyawarah sebelum mengambil sebuah keputusan, agar tidak ada dirugikan orang banyak," katanya.
Selain itu, pelajaran dari pengorbanan Nabi Ismail AS ini yaitu sifat sederhana dalam beribadah, tidak sombong dan tidak egois dan lainnya. "Pengorbanan Nabi Ibrahim dan Ismail merupakan contoh yang konkrit yang diberikan Allah SWT dalam beribadah menjalankan perintah Allah SWT," katanya.
Sementara itu, Penjabat Wali Kota Pangkalpinang M Unu Ibnudin mengatakan semangat berkurban pada Idul Adha 1446 Hijriah sebagai momentum penyembelihan ego, keserakahan, dan keengganan untuk berbagi.
"Semangat berkurban yang kita laksanakan hari ini bukan hanya tentang menyembelih hewan, tetapi juga menyembelih ego," katanya saat melaksanakan Shalat Idul Adha di Masjid Agung Kubah Timah di Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Jumat.
Ia menyatakan pelaksanaan Shalat Idul Adha erat kaitan dengan ibadah haji dan kurban yang berakar dari sejarah Nabi Ibrahin beserta istri, Siti Hajar dan putranya, Nabi Ismail AS. "Betapa besarnya taqwa beliau menaati perintah Allah SWT, dengan rela beliau meninggalkan anak dan istri di lembah yang tandus, begitu juga Siti Hajar ditinggalkan suaminya tanpa bekal dan kawan karena taat kepada suami dan taat kepada Allah SWT," katanya.
Ia menyatakan peristiwa tersebut menggambarkan Nabi Ibrahim membangun ketahanan keluarga dengan fondasi tauhid yang kokoh dan kemantapan iman kepada Allah SWT, sehingga melahirkan generasi, seperti Nabi Ismail, sebagai teladan yang tangguh, teguh iman, serta penuh kepasrahan kepada Allah SWT. "Perintah Allah SWT menjadi teladan bagi kita semua agar dapat memahami dan merenungkan makna sejarah yang telah dilakukan Nabi Ibrahim beserta keluarganya," katanya.
Menurut dia, dengan berkurban manusia diajarkan untuk rela memberikan yang terbaik dari apa yang dimiliki demi kebaikan bersama. "Semoga setiap tetes darah hewan kurban yang dipersembahkan menjadi saksi keikhlasan kita di hadapan Allah SWT. Mari kita menjadikan Idul Adha ini sebagai momen untuk memperkuat kepedulian sosial, menumbuhkan empati dan mempererat silaturahmi dengan tidak ego, serakah, dan keengganan untuk berbagi dengan sesama," katanya.(ant)