Anggota DPRD Babel Sarankan Petani Tanam Kopi

   TOBOALI - Mendengarkan aspirasi masyarakat bukan hanya sekedar menggugurkan kewajiban para anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Tetapi benar benar membawa apa yang menjadi keluhan serta mencari solusi yang sedang dihadapi masyarakat.
    DPRD Babel Musani Bujui bersama Rina Tarol hadir di desa Sidoharjo, Kecamatan Airgegas, Kabupaten Bangka Selatan (Basel) guna mendengarkan keluhan masyarakat maupun membawa program dari Dinas terkait  yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
    Anggota DPRD Babel fraksi PKS Musani Bujui mengatakan, pihaknya bersama Rina Tarol melakukan Reses di desa Sidoharjo dan banyak sekali permasalahan maupun keluhan warga terkait pertanian maupun meminta bantuan.
    "Keluhan dan bantuan yang diajukan di antaranya terkait permintaan bantuan bibit sapi ternak, bibit sawit, perbaikan infrastruktur jalan, hingga keluhan atas dugaan peredaran pupuk palsu non-subsidi di kalangan petani," terangnya, Senin (19/05).
    Selain itu, untuk bantuan hewan ternak pihaknya juga meminta masyarakat untuk membuat proposal bangun, tetapi secara kelompok bukan perorangan. Bantuan ini nantinya akan diperjuangkan bersama Rina Tarol dan juga agar tidak jatuh di tangan yang salah.
    "Untuk bantuan hewan ternak, tolong masyarakat membuat proposal bantuan secara resmi dengan membentuk kelompok tani, dan kami akan perjuangkan," sebutnya.
    "Bahkan kami juga memberikan informasi ke masyarakat bagi pelaku UMKM agar segera membuat sertifikasi halal maupun HAKI secara gratis di Dinas terkait, guna kesejahteraan para pelaku UMKM ataupun ekonomi kreatif," tambahnya.
    Sementara itu, Rina Tarol juga menyarankan kepada masyarakat agar menanam tumbuhan Kopi sebagai alternatif lainnya. Untuk kopi ini sekilonya rata rata harganya di atas Rp. 50 ribu dan penggunaan pupuk juga sedikit.
    "Kami menyarankan kepada masyarakat sebagai alternatif keuntungan lainnya yakni dengan membudidayakan kopi, Karena untuk harganya juga lumayan tinggi," kata dia.
     "Tahun depan kami akan bicarakan dengan pak Gubernur, agar para pembudidaya bisa mendapatkan perhatian," imbuhnya.
    Dikatakan Rina, masyarakat juga menyampaikan adanya pupuk non subsidi palsu yang beredar di masyarakat, sehingga hal ini akan ia koordinasikan dengan pihak berwenang agar tidak banyak merugikan masyarakat.
    "Nanti kami bicarakan dengan pihak berwenang, agar tidak banyak lagi keluhan terkait pupuk palsu Non subsidi," pungkasnya. (im)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan