Harta Amanah Nusantara Ibarat: Sebuah Bank Besar Dunia

Safari Ans-screnshot-

TULISAN tentang aset Nusantara pada harian ini, beberapa hari berturut-turut sebenarnya membuka tabir terbesar dunia. 

----------------

SEKALIGUS menjadi pedoman bagi anak bangsa Indonesia; bagaimana menggunakan harta nenek moyangnya yang telah melakukan investasi global selama berabad-abad. Ini merupakan hasil investigasi jurnalistik penulis selama 35 (tiga puluh lima) tahun lamanya. Sangat melelahkan di tengah ketiadaan, dan ancaman nyawa.

Dari tulisan terakhir edisi Kamis 10 April 2025,  sebenarnya pembaca bisa memahaminya secara gamblang, apa dan bagaimana aset Nusantara itu. Berikut ini, penulis menggambarkan pengelolaan dan pengawasan aset Nusantara (Soekarno) itu sebagai sebuah kerja sebuah Bank Besar Dunia.

Pemilik aset disebut nasabah atau owner yang uangnya (asetnya) dikelola orang Bank Besar Dunia. Dalam struktur Bank Besar Dunia itu ada Dewan Direksi. Disitu ada Direktur Utama, dia adalah M1. Kemudian ada 3 pendamping utama, yakni CEO, CEI (IT), dan ada CEC (Control). 

Lalu di bawahnya ada 7 direktur dan seterusnya. Artinya uang atau aset di dalamnya bukan punya Dirut Bank Besar Dunia itu tetapi hanya titipan nasabah kepada sistem Bank Besar Dunia. Yang punya uang atau aset tetap yang empunya. Makanya bersifat titipan atau disebut amanah. Itu struktur M1.

Tetapi dalam hirarki Dewan Pengawas. Pemimpin Tertingginya ada Anak Dewa itu. Dibawahnya merupakan tim kerjanya. Ada Allah (Tuhan) sebagai pemegang dan penguasa tertinggi. Dibawahnya ada Nabi Muhammad dan Nabi lainnya. Dibawahnya lagi ada Wali Kutub, Ada Wali Sembilan Di Bawahnya lagi ada tokoh-tokoh penting keagamaan (para resi, pendeta, ulama) dan ahli ekonomi, keuangan dan bank. 

Struktur ini saya sebut sebagai berifat Ilahiyah atau Spiritual Power. Makanya yang zalim dalam sistem Bank Besar Dunia ini hukumannya mati cepat. Apabila  berbuat salah pasti mati. Tidak ada toleransi terhadap kesalahan karena berhubungan secara Ilahiyah, sang pemilik atau penguasa nyawa manusia.

Owner tetap tidak berubah. Hanya saja owner dalam sistem kerja Bank Besar Dunia ini tidak bisa berbuat sesuka hatinya. Ada aturan Bank Besar Dunia yang harus dipatuhi, ditaati, dan ikuti, ketika sebuah pencairan rekening atau asetnya.  Melalui prosedur yang telah ditetapkan oleh Dewan Direksi dan Dewan Pengawas Bank Besar Dunia tadi. Karena sangat berbahaya bagi keselamatan planet bumi, apabila owner beruang besar bisa berbuat sesuka hatinya.  

Karena prinsip utama Bank Besar Dunia ini adalah untuk memakmurkan kehidupan umat manusia dan membuat peradaban baru umat yang lebih baik dan nyaman untuk semua suku, semua bangsa, semua negara, dan semua agama. Itulah yang disebut The World of Order.***

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan