TI Tower di Laut Kubu, Ada Aliran Rp 15 Juta, Dengar Jerit Nelayan!

TI Tower yang Dikeluhkan Nelayan.-screnshot-
Salah satu nelayan Tanjung Kubu Budi mengungkapkan, tindakan oknum yang diduga memperjualbelikan nama nelayan demi keuntungan pribadi. Ia menegaskan, tidak pernah ada persetujuan dari para nelayan terhadap aktivitas TI Tower di wilayah tangkapan mereka.
"Nama kami di catut, kami tidak pernah memberikan persetujuan atas aktivitas TI Tower tersebut," ungkapnya, Sabtu (12/04).
"Pihak tambang menyatakan sudah memberikan Rp15 juta ke RI dan TL, tetapi kami sebagai nelayan tidak pernah menerima sepeser pun uang tersebut. Nama kami dipakai tanpa sepengetahuan dan itu jelas penghinaan sambungnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh nelayan setempat Santri (32) bahwa aktivitas tambang TI Tower tersebut hanya berjarak 1 mil dari bibir pantai dan sangat menggangu aktivitas nelayan kecil.
"setelah di lakukan protes oleh sejumlah nelayan, ponton-ponton tersebut langsung di tarik menjauh dari bibir pantai," ucapnya.
Dikatakannya, adanya aktivitas mencurigakan berupa pengangkutan bijih timah pada malam hari menggunakan kapal speed lidah tanpa pengawasan dari pihak PT Timah.
“Beberapa kali kami lihat mereka bawa 2 sampai 4 kampil bijih timah malam-malam. Kami tidak tahu itu dibawa ke mitra PT. Timah atau ke tempat lain yang jelas, tidak ada pengawalan,” kata dia.
"Terkait alur uang kompensasi yang tidak jelas penyalurannya. Kami dengar langsung, diduga oknum Ketua RT itu juga sudah terima Rp15 juta. Tapi ke kami, nol besar,” sambungnya.
Pihaknya meminta kepada PT. Timah dan Aparat Penegak Hukum (APH) agar segera menindak tegas penambangan ini, kasihan para nelayan kecil yang terganggu aktivitasnya.
"Tolong jangan diabaikan keresahan para nelayan ini, jangan sampai nantinya kami turun tangan sendiri," pungkasnya.***