Karena Sering Mau Take Over Asing, Keuangan Dunia Kini Terkunci

Safari Ans-screnshot-
BOE sebenarnya memiliki FED (pemegang saham) dan tidak ada yang bisa dilakukan tanpa persetujuannya. The FED mendanai semua bank-bank di dunia seperti ABN-AMRO, HSBC, CitiBank, dan lainnya. Bank-bank utama ini akan meminjamkan uangnya ke berbagai perusahaan di seluruh dunia. Khususnya menargetkan perusahaan multinasional.
Mereka dapat dikelompokan bersama pada era kepentingan dan tidak peduli darimana mereka berasal karena sesungguhnya sumber utama pendanaan mereka adalah sama. Setidaknya ada 500 (lima ratus perusahaan) yang bergerak di bidang bank, minyak dan gas, medicine food, bangunan, dan chemicals.
FED juga memiliki yayasan yang sangat besar (seperti Rockefeller Foundations, Red) yang dapat melakukan investasi langsung ke perusahaan multinasional yang sama. Dalam dunia keuangan, yayasan-yayasan ini akan dilihat sebagai uang yang diciptakan oleh lembaga keuangan. Dengan bermain dua kaki seperti itu, mereka mempunyai keuntungan dari apapun yang terjadi diantara perusahaan-perusahaan tersebut.
BOE atau FED juga memiliki pandangan yang sama untuk dapat memanfaatkan dana M1 (Soekarno) yang sangat besar, yang telah tersusun (were setup) tahun 1964, untuk membangun dunia (setelah pidato Soekarno di PBB, Red). Sekarang mereka siap bekerja memanfaatkan dana tersebut.
Dalam kondisi itu, sangat mudah dipahami bagaimana seorang John F Kennedy (JFK) dan saudaranya Robert Kennedy melihat hal ini sebagai misi mereka untuk memperingatkan dunia dari kekauasan gelap yang sedang tumbuh tersebut. Mereka menyebutnya “The Industrial or Military Complex” yang mereka pahami akan mengambil alih kontrol terhadap AS (Amerika Serikat) dan dunia.
Mereka mencari jalan terbaik yang dapat dilakukan untuk membatasi pencapaian mereka (kartel bank, Red) itu. Naas, keduanya membayar dengan nyawanya karena terbunuh (JFK ditembak 22 November 1963 di Dollar AS, hanya delapan hari setelah JFK teken perjanjian dengan Soekarno - Green Hilton Memorial- Red).
Jadi, sebanarnya bank-bank secara sistematis meminjamkan uang kepada rezim-rezim yang mereka ketahui akan mencari pinjaman agar produk-produk mereka laku (khususnya persenjataan, Red). Niat begitu, untuk meyakinkan negara tersebut yang pada akhirnya hutang-hutang itu tidak pernah dibayar kembali. Hanya sektor militer dan diktator korup yang akan meminta pinjaman hutang dengan cara demikian.
Kemudian dana yang telah disiapkan untuk membangun kembali dunia tahun 1946, sekarang berakhir di kantong-kantong para pemilik perusahaan multinasional. Kenyataan tulis David, uang yang dipinjamkan kepada bangsa-bangsa tidak pernah pergi meninggalkan New York. Mereka hanya bergerak dari satu rekening ke rekening berikutnya yang menyebabkan negara peminjam menanggung hutang yang sangat besar.
Ekonomi Hitman
Lalu David E Robinson menyarankan untuk membaca buku “Confession of an Economic Hitman” (Kesaksian Para Perusak Ekomomi) untuk mrngetahui pandangan dari dalam. Sekitar 20-30 tahun kemudian, rezim militer yang digantikan oleh pemerintahan yang demokratis kemudian melakukan hal yang benar. Tetapi mereka tidak dapat membayar kembali hutang-hutang tersebut. Lalu mengajukan pendakatan secara terhormat kepada bank-bank dengan perkataan; “Apa yang bisa saya lakukan”. Dengan memaklumi adanya krisis dan berpikir hati-hati disajikan konsep “Swaps” (penghapusan hutang).
Hal ini berarti bahwa perusahaan multinasional akan mrmbayar untuk membeli apapun yang bernilai di negara itu, tetapi bayarnya ke bank. Sekali lagi, tulis David, uang tidak pernah meninggalkan New York tetapi hanya beralih dari satu rekening ke rekening lainnya. Tetapi semua; hak tambang mineral, hak tambang minyak, hak penebangan hutan, dan apapun yang bernilai di negara itu sekarang menjadi milik perusahaan multinasional tadi.
Semua pada akhirnya mutlak dimiliki dan kontrol para pemilik BOE atau FED. Dengan menggunakan sebuah sistem dimana mereka dapat menciptakan uang dari sesuatu yang tidak ada untuk dipinjamkan dengan bunganya, sehingga sekarang memiliki dunia. Tapi, mereka masih saja menginginkan kontrol yang lebih dari itu.
Catatan penulis artikel; Kini mereka merasakan akibatnya, setelah semua sistem keuangan yang berhubungan dengan aset Nusantara atau M1, terkunci total sampai ada lagi perjanjian baru yang harus disepakati bersama dengan pemilik aset yang sesungguhnya. Dalam artian lain, terkuncinya bersifat temporer sampai ada komitmen baru untuk membentuk peradaban baru manusia di planet bumi ini.
Hitler dan Bush
Menurut David, ada agenda yang sudah dan sedang berjalan sampai saat ini. Yakni, Pertama, Bangsa Yahudi dan kepercayaannya harus disingkirkan. Kedua, Hanya Bangsa Arian "yang terpilih". Ketiga, Perlu pengendalian populasi dunia (target 1-1,5 miliar saja). Keempat, Taman Eden dipersepsikan secara keliru. Kelima, Lucifer ingin membantu manusia dan tidak menyimpannya di bank. Keenam, Lucifer adalah pembawa pencerahan.