Plan of The Experts 1928, Soekarno Menata Dunia

Safari Ans-screnshot-

Tugas Bank Dunia untuk mengerjakan hal terbaik di bidangnya yang kemudian merencanakan solusi proyek dan infrastruktur di seluruh dunia. Mereka juga akan membiayai proyek yang tak dapat memenuhi persyaratan normal bank-bank komersial.

Peran FED

AS adalah begara pertama yang mendapatkan akses ke pendanaan besar menurut Plan of the Experts. FED meminjam sejumlah uang yang sangat besar dan membiayai “the New Deal” tahun 1930-an. AS diset sedemikian rupa menjadi pembebas bangsa-bangsa dan jagonya demokrasi seperti; Pertama, AS membangun kekuatan militer. Kedua, AS menjadi polisi dunia. Ketiga, AS mengontrol outcome dunia setelah Perang Dunia Kedua.

Untuk memperkuat peran AS tersebut, Presiden AS  John F Kennedy (JFK) dan Soekarno (M1) membuat tiga perjanjian. Yakni; Perjanjian Tampak Siring Bali, Washington Agreement, Green Hilton Memorial untuk mentransfer ke AS emas sejumlah 140.000.000 kg (seratus empat puluh juta kilogram) untuk membackup penerbitan dollar baru AS pada Juli tahun 1963. Perjanjian itu mereka tandatangani 14 November 1963. Sayang, 22 November 1963 (delapan hari setelah neken  Red) JFK dibunuh. Begitu tulis David E Robinson dalam bukunya itu.

Mereka juga menyetujui penggunaan uang cash dari FED (kini bank sentral Amerika Serikat, Red) dan bank-bank lainnya. Proyek Anda membutuhkan approval dari Bank Dunia untuk mendapatkan pembiayaan.

Untuk memasok uang cash pada sektor keuangan swasta dunia, Anda membutuhkan outlet, The FED mengambil peran ini. Disini telah terjadi “Cash Cow” (karena uang dollar Amerika Serikat dicetak tanpa kolateral emas ketika itu, Red) bagi sektor perbankan swasta dunia.

Mereka telah menyuplai semua bank-bank utama dengan pembiayaan 25 (dua puluh lima) top bank di seluruh dunia. Tidak hanya milik orang Amerika, tapi juga bangsa-bangsa lainnya.

Nah, disinilah mulai terjadinya semua kesalahan. The FED kemudian telah menjadi sebuah alat politik untuk mendorong agenda-agenda politik. Para pemilik (owners) The FED (dikabarkan Indonesia punya 78% di FED, Red) seringkali membajak keseluruhan sistemnya.

Untuk menolong keterpurukan ekonomi dunia, dan membimbing mereka sepanjang jalan, maka dibutuhkan IMF (International Monetary Fund). Pekerjaan mereka (IMF) adalah menjadi pemberi pinjaman dari bagian resort terakhir. “Kami akan membantu, namun”.

Disinilah, maka “Demokrasi Terpimpin” diperlukan untuk mengambil peran. Semua bangsa-bangsa kecil yang baru merdeka yang direncanakan saat itu akan mendapat kesulitan dan IMF diharapkan ada disana untuk mengatasi masalahnya.

Konfrensi Asia Afrika (KAA)

KAA yang diselenggarakan di Bandung 1955, dalam rangka Soekarno menjalankan tujuan kedua Plan of the Experts. Semula, M1 akan memberikan sertifikat obligasi kepada negara-negara Asia dan Afrika. Tetapi kemudian, FED, dan BIS tidak pernah mau mengikuti kebijakan M1 dan hasil KAA. Itu menjadi persoalan serius bagi Soekarno.

Perpecahan antara Indonesia dan Cina saja belum selesai sejak 1928, dan makin terpicu tahun 1934 setelah wafatnya PB X, sehingga kemudian M1 melirik AS dan JFK untuk membantu mengurangi kekuasaan FED. Sedangkan untuk Eropa, Soekarno telah membuat program Marshall Plan tahun 1946 sebagai kelanjutan dari pertemuan Breton Woods antara 1942-1943.

Tetapi rupanya, menurut David E Robinson, Bretton Woods melahirkan sistem trading yang dibuat oleh FED sehingga melahirkan Hyper Account. Dengan cara itu memberikan kekuasaan lebih besar ke ketiga kelompok yakni; FED, BoF, dan BIS untuk membiayai dunia versi mereka daripada versi M1 sendiri. Bahkan ada peluang bagi mereka untuk mengambil alih sistem perbankan dunia tahun 1963-1965.

Pengadilan Internasional

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan