Hadapi Kebijakan Tarif Impor Donald Trump, PCO: Prabowo Siapkan 3 Strategi

PCO Jelaskan 3 Strategi Prabowo-screnshot-

PRESIDEN Prabowo Subianto telah mempersiapkan tiga strategi dalam menghadapi berbagai gejolak perubahan kebijakan global termasuk kebijakan kenaikan tarif impor yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

----------------

"DALAM menghadapi tantangan global, termasuk kebijakan tarif baru Amerika Serikat, Presiden Prabowo menunjukkan ketajaman melihat dinamika geopolitik. Pemahaman mendalam tentang hubungan internasional dan perdagangan global menjadi kekuatan utama dalam menjaga stabilitas ekonomi Indonesia,” ujar Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Noudhy Valdryno dalam keterangannya.

Noudhy merinci 3 gebrakan itu adalah:

Pertama, memperluas mitra dagang Indonesia.

Pada minggu pertama setelah dilantik, Presiden Prabowo telah mengajukan keanggotaan Indonesia dalam BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan).

"Langkah ini memperluas jejaring ekonomi Indonesia, melengkapi kerja sama multilateral seperti RCEP dan negosiasi keanggotaan di OECD," jelasnya.

Ia menjelaskan bahwa keanggotaan Indonesia di BRICS adalah untuk memperkuat berbagai perjanjian dagang multilateral.

"Indonesia telah menandatangani perjanjian seperti Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dengan 10 negara ASEAN dan Australia, RRT, Jepang, Korea Selatan, dan Selandia Baru, yang mencakup 27 persen perdagangan global, serta aksesi ke Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) yang mencakup 64 persen perdagangan global, serta beberapa perjanjian dagang lainnya CP-TPP, IEU-CEPA, dan I-EAEU CEPA," papar Noudhy.

Kedua, Prabowo melakukan percepatan hilirisasi sumber daya alam (SDA) guna merespons kebijakan Trump.  Salah satu contoh kesuksesan kebijakan hilirisasi adalah sektor nikel, di mana nilai ekspor nikel dan turunannya yang semula hanya 3,7 miliar dolar AS pada 2014 melonjak menjadi 34,3 miliar dolar AS pada 2022.

Prabowo juga telah meluncurkan BPI Danantara yang dirancang untuk mempercepat hilirisasi SDA strategis di Indonesia. 

"BPI Danantara akan mendanai dan mengelola proyek hilirisasi di sektor-sektor utama. Seperti mineral, batu bara, minyak bumi, gas bumi, perkebunan, kelautan, perikanan,dan kehutanan," ujarnya.

Ketiga, memperkuat resiliensi konsumsi dalam negeri atau memperkuat daya beli masyarakat melalui program-program yang langsung menyentuh kesejahteraan rakyat.

Salah satu program unggulan Presiden Prabowo adalah program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang menargetkan 82 juta penerima manfaat pada akhir 2025. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan