Teka-Teki Tersangka
Gedung Bundar Kejagungv RI.-dok-
* Menunggu Tipikor Proses Kasus Tata Niaga Timah
NAIKNYA tingkat kepercayaan Publik terhadap Kejagung RI sekarang ini, tidak lain karena masifnya pengusutan dugaan Tipikor skala besar.
-----------------
BAHKAN, saat ini, ada 3 kasus besar yang tengah ditangani di Gedung Bundar jakarta, dengan kerugian rata-rata di atas Rp 1 triliun.
Masing-masing kasus itu adalah:
1) Dugaan korupsi transaksi jual beli emas PT Antam Tbk di Surabaya yang diperkirakan merugikan badan usaha milik negara (BUMN) itu hingga Rp 1,22 triliun. Kasus ini sudah ada penetapan tersangka dari kalangan swasta, dan dipastikan akan menyentuh dari kalangan penyelenggara negara juga (PT Antam).
2) Dugaan Tipikor proyek pembangunan jalur kereta api (KA) Besitang-Langsa (Sumatera Utara) tahun 2017-2023. Kejagung RI juga sudah menetapkan sebanyak 6 tersangka, baik itu penyelenggara negara maupun swasta. Dugaan kerugian negara dalam kasus ini adalah total loss atau sebesar nilai proyek, Rp 1,3 Triliun, karena jalur tersebut rusak dan tidak bisa digunakan sama sekali.
3) Dugaan Tipikor tata niaga timah periode 2015-2022 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel). Masih pendalaman dan pemeriksaan saksi-saksi, bahkan terakhir penggeledahan di sejumlah tempat. Untuk kasus pertimahan ini, belum ada penetapan tersangka, namun dugaan kerugian negara diduga bakal yang terbesar dan melebihi kerugiann negara dalam kasus Tipikor PT ASABRI, yang RP 22,78 Triliun.
BACA JUGA:Pengusutan Tipikor Pertimahan di Kejagung, Tersangka Masih Misterius?
Tipikor Timah Paling Seksi?
Terlihat jelas kasus timah justru paling seksi. Jika memang penetapan kerugian negara nantinya melebihi kasus Tipikor PT ASABRI, yang Rp 22,78 Triliun, berarti akan jadi puluhan kali lipat dari kedua kasus yang sudah ada tersangkanya itu.
Untuk diketahui, kasus ini sudah 3 bulan memasuki tahap penyidikan dengan sudah lebih dari 100 orang yang dimintai keterangan sebagai saksi dari berbagai kalangan. Baik itu pihak swasta, jajaran BUMN (PT Timah Tbk), hingga ke pejabat di Pemda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
Juga diiringi dengan penggeledahan di berbagai tempat, baik itu di Pulau Bangka maupun Pulau Belitung, dari rumah pribadi, hingga kantor perusahaan swasta, dan pemain timah lainnya.