Baca Koran babelpos Online - Babelpos

Pertamina Tingkatkan Ketahanan Pangan Warga

Pertamina Tingkatkan Ketahanan Pangan Warga.-Antara-

PANGKALPINANG - Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel melalui Integrated Terminal (IT) Pangkalbalam Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menghadirkan Kampung Iklim Pengentasan Stunting "Kami Penting", guna meningkatkan ketahanan pangan dan perekonomian warga.

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel Rusminto Wahyudi dalam keterangan pers diterima LKBN ANTARA Babel di Pangkalpinang, Selasa mengatakan "Kami Penting" ini untuk meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan. "Program ini adalah wujud TJSL yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga bernilai ekonomi. Harapannya, kegiatan seperti ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mandiri pangan," ujarnya.

Ia menyatakan Program Kami Penting ini sejalan dengan komitmen Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan 2 yaitu tanpa kelaparan, tujuan lima kesetaraan gender dan 13 penanganan perubahan iklim. "Melalui penguatan ketahanan pangan, pemberdayaan perempuan dan inovasi hijau di tingkat komunitas, program ini membuktikan bahwa perubahan nyata dimulai dari aksi lokal yang berkelanjutan," katanya.

Ketua PKK Kelurahan Lontong Pancur Pangkalbalam Yuriska Sari mengatakan di tengah keterbatasan lahan dan meningkatnya kebutuhan pangan sehat di perkotaan, sebuah lahan terbengkalai di Kelurahan Lontong Pancur, kini menjadi kebun hidroponik produktif berkat dukungan Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel.

"Para ibu-ibu dengan semangat tinggi menanam selada, sawi, pakcoy, cabai, dan tomat secara hidroponik, serta beternak lele dalam ember tertutup. Lokasi yang dulunya tempat pembuangan sampah kecil, kini menjadi sumber pangan sehat bagi keluarga," katanya.

Ia menyatakan saat ini kebun hidroponik tersebut mampu menghasilkan sekitar 18 kilogram sayuran segar setiap bulan. "Sebagian hasil panen dijual ke warga dan dipasarkan melalui media sosial, memberikan tambahan penghasilan sekitar Rp600 ribu per bulan bagi ibu rumah tangga yang sebelumnya tidak memiliki pekerjaan tetap. Kegiatan ini tidak hanya membuka peluang ekonomi, tetapi juga memperkuat kebersamaan warga," katanya. (ant)

Tag
Share