Gen Z Bermental "Tempe", Benarkah?
Redi Juniyadi.-Dok Pribadi-
Di satu sisi, ini baik karena menunjukkan bahwa orang tua peduli. Namun, di sisi lain, terlalu banyak perlindungan bisa membuat anak-anak tidak siap menghadapi tantangan yang sebenarnya. Misalnya, mereka jarang diberi kesempatan untuk membuat keputusan sendiri atau merasakan akibat dari kesalahan mereka.
Ketika mereka akhirnya harus menghadapi dunia yang sulit, beberapa Gen Z merasa sangat tertekan. Hal ini semakin memperkuat pandangan bahwa mereka tidak kuat mental.
5. Tantangan Ekonomi dan Ketidakpastian di Masa Depan
Faktor lain yang juga sangat penting adalah keadaan ekonomi yang dihadapi Gen Z. Banyak dari mereka memasuki dunia kerja saat situasi global penuh ketidakpastian: resesi, pandemi COVID-19, perubahan iklim, dan perkembangan teknologi yang cepat.
Harga-harga semakin mahal, sementara persaingan untuk mendapatkan pekerjaan semakin ketat. Banyak pekerjaan yang dulu dianggap aman sekarang digantikan oleh mesin atau kecerdasan buatan. Gen Z harus bersiap-siap untuk jenis pekerjaan baru yang bahkan belum sepenuhnya terlihat.
Tekanan ini menyebabkan stres, kecemasan, dan merasa putus asa. Untuk generasi sebelumnya, tantangan mungkin lebih sederhana: bekerja keras, menabung, dan membangun masa depan. Namun, bagi Gen Z, jalannya tidak selalu jelas.
6. Pandangan Lain: Bukan Lemah, Tapi Lebih Sensitif
Meskipun sering dianggap lemah, ada cara pandang lain yang perlu diperhatikan. Sebenarnya, Gen Z lebih berani menunjukkan perasaan mereka.