Baca Koran babelpos Online - Babelpos
Selasa, 09 Des 2025
Network
Beranda
Headline
Pangkalpinang
Politika
Daerah
Bangka
Bangka Tengah
Bangka Selatan
Bangka Barat
Belitung
Belitung Timur
Komunikasi Bisnis
Advetorial
Kolom
Catatan Politik
Bahasa
History
Taring
Soccer
Lainnya
Gadget
Hiburan
Literasi
Kesehatan
Nasional
Opini
Pendidikan
Network
Beranda
Opini
Detail Artikel
Timah Bangka Belitung, Antara Kejayaan dan Kehancuran
Reporter:
Admin
|
Editor:
Budi Rahmad
|
Rabu , 10 Sep 2025 - 20:48
timah bangka belitung, antara kejayaan dan kehancuran oleh: muhammad al farisi bangka belitung adalah rumah bagi timah. hampir setiap orang mengenal provinsi ini karena timahnya, bukan karena sektor lain. sejak masa kolonial belanda, timah telah menjadi primadona yang diburu, diperdagangkan, dan dijadikan sumber kekayaan. hingga kini, timah masih menempati posisi penting dalam perekonomian daerah. namun, di balik cerita kejayaan timah, ada pula sisi lain yang penuh paradoks: kerusakan lingkungan, ketidakpastian hukum, dan masa depan yang suram. timah sebagai identitas dan sumber kehidupan timah bukan sekadar barang tambang di bangka belitung. ia sudah menjadi identitas budaya dan sejarah. banyak warga menggantungkan hidupnya dari menambang timah, baik sebagai penambang rakyat maupun pekerja di perusahaan besar. di desa-desa, aktivitas mendulang timah bukan hal asing. hasil timah telah membiayai pendidikan anak-anak, membangun rumah, bahkan menghidupi banyak keluarga. dari sisi negara, timah adalah komoditas strategis. permintaan global yang terus meningkat membuat harga timah relatif stabil, bahkan sering melonjak. timah digunakan untuk berbagai kebutuhan modern, mulai dari komponen elektronik hingga energi terbarukan. hal ini membuat bangka belitung punya posisi penting dalam rantai pasok dunia. luka lingkungan yang tak kunjung pulih sayangnya, kejayaan timah selalu dibarengi dengan kerusakan. lubang-lubang bekas tambang di daratan bangka belitung kini jumlahnya ribuan, banyak di antaranya ditinggalkan begitu saja tanpa reklamasi. lahan yang dulu hijau berubah menjadi danau keruh, berbahaya bagi masyarakat. lebih parah lagi, penambangan timah di laut membawa dampak langsung bagi ekosistem pesisir. nelayan kehilangan sumber penghidupan karena laut yang keruh, terumbu karang hancur, dan ikan semakin sulit didapat. ironisnya, banyak nelayan akhirnya terpaksa ikut menambang di laut, meski tahu aktivitas itu justru mempercepat kerusakan. persoalan legalitas dan keadilan salah satu ironi terbesar dalam pertimahan bangka belitung adalah soal legalitas. banyak tambang rakyat dianggap ilegal, padahal merekalah yang paling banyak menyerap tenaga kerja. sementara itu, perusahaan besar dengan izin resmi justru kerap dituding abai terhadap kewajiban reklamasi. masyarakat kecil sering jadi korban aturan, sementara pemilik modal besar bisa melenggang dengan mudah. ketimpangan ini menimbulkan rasa tidak adil di tengah masyarakat. tambang rakyat yang seharusnya bisa diatur dengan pola koperasi atau izin khusus sering kali diburu aparat, padahal mereka hanya mencari nafkah. ketergantungan yang berbahaya opini pribadi saya, terlalu bergantung pada timah adalah kesalahan strategis. timah memang memberi pemasukan cepat, tapi tidak abadi. cadangan timah akan habis suatu hari nanti, sementara dampak lingkungan sudah dirasakan sekarang. jika tidak ada alternatif ekonomi, bangka belitung akan menghadapi krisis besar ketika timah tak lagi bisa diandalkan. sayangnya, hingga kini pemerintah daerah dan pusat terlihat gamang. sektor pariwisata, perikanan, dan perkebunan memang dibicarakan, tetapi belum mampu menyaingi dominasi timah. akibatnya, masyarakat tetap kembali ke tambang sebagai pilihan utama. jalan keluar yang harus ditempuh menurut saya, solusi tidak bisa lagi ditunda. pertama, pengelolaan timah harus lebih transparan dan adil. pemerintah harus berani menertibkan perusahaan yang abai, sekaligus memberi ruang legal bagi tambang rakyat agar mereka bisa menambang dengan cara yang lebih ramah lingkungan. kedua, reklamasi tidak boleh hanya menjadi jargon. setiap lubang bekas tambang harus dipulihkan, minimal agar tidak berbahaya. pemerintah bisa bekerja sama dengan universitas atau lembaga penelitian untuk mencari model reklamasi yang sesuai dengan kondisi bangka belitung. ketiga, diversifikasi ekonomi harus dipercepat. potensi wisata bahari yang dimiliki bangka belitung bisa menjadi penopang masa depan. begitu pula sektor perikanan dan pertanian. masyarakat perlu diberi pilihan nyata agar tidak lagi bergantung sepenuhnya pada timah. penutup timah adalah berkah sekaligus kutukan bagi bangka belitung. ia membawa kesejahteraan, tetapi juga merusak tanah dan laut. ia memberi identitas, tetapi juga menciptakan ketergantungan. opini saya jelas: timah tidak boleh lagi menjadi satu-satunya tumpuan. jika tidak ada keberanian untuk berubah, maka kejayaan timah hanya akan menjadi cerita masa lalu, sementara yang tersisa hanyalah luka lingkungan dan generasi yang kehilangan harapan.(*)
1
2
3
»
Tag
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Babel Pos 11 September 2025
Berita Terkini
KPU Beltim Tambah Fasilitas Disabilitas dan Perkuat Layanan Informasi Publik
Belitung Timur
11 jam
Kesiapsiagaan Bencana, Polres Bangka Intensif Pantau Daerah Rawan Banjir
Bangka
11 jam
Tiga Satuan Polres Bangka Baksos Hari Jadi Reserse
Bangka
11 jam
PT Timah Bantu Penanggulangan Banjir di Sumatera
Komunikasi Bisnis
13 jam
Gubernur Pastikan Stok Sembako Cukup Jelang Nataru
Komunikasi Bisnis
13 jam
Sumut Kembali Menyala 100 Persen!
Komunikasi Bisnis
13 jam
Duta Minerba Terpukau Pertambangan Berkelanjutan PT Timah
Komunikasi Bisnis
13 jam
Pemkab Bateng Bangun Tujuh SPPG Perluas Layanan MBG
Bangka Tengah
13 jam
Kapolres Bangka Barat Imbau Warga Waspada Banjir Susulan
Bangka Barat
13 jam
Bupati Beltim Ajak Investor Berinvestasi, Wagub Babel Dukung Percepatan Ketahanan Pangan Lokal
Belitung Timur
13 jam
Berita Terpopuler
Nasib Para Terdakwa Tipikor Timah di MA, Semua Kasasi Ditolak!
Headline
19 jam
Usai Digeledah & Diperiksa Jaksa, Herman Fu Ngaku: ''Alat Saya Cuma Satu''
Headline
17 jam
Mekanisme Libur Sekolah sesuai dengan Surat Edaran Mendikdasmen Nomor 14 Tahun 2025
Opini
13 jam
Psikologi Keluarga dalam Bimbingan Perkawinan
Opini
13 jam
Pimpin Rapat Penanganan Bencana Hingga Larut, Prabowo Bermalam di Aceh
Headline
19 jam
PERAHU SEKAK (GOBANG) BAGIAN TIGA
Headline
19 jam
Berita Pilihan
Dinas Pertanian Kabupaten Bangka Kembangkan Varietas Padi Ladang Lokal
Bangka
2 minggu
Berlaga di Internasional Indonesia Open Championship, Pesilat Babel Raih 3 Emas, 3 Perunggu
Nasional
4 bulan
Curi Aki, Dua Pria Ditangkap Tim Kelambit Polres Bangka
Headline
4 bulan
Satgas Lantamal III dan Unit Intel Lanal Babel Gagalkan Penyelundupan Timah di Sungailiat
Headline
4 bulan
KPU Tetapkan Empat Pasangan Calon Pilkada Ulang Bangka 2025, Tidak Ada Nama Rato Rusdianto dan Ramadian
Headline
4 bulan