Baca Koran babelpos Online - Babelpos

Setetes Air Mata dari Balik Jendela

Iyek Aghnia.-Dok Pribadi-

 

"Dia mabuk lagi," jawab perempuan muda itu dengan nada suara pelan.

 

"Dasar anak yang tak tahu diuntung. Kalau tahu dia akan bertingkah laku buruk seperti ini, sudah dari dulu kubiarkan dia mati kelaparan," lanjut Nenek.

 

"Sabar Nek. jangan putus asa. Mungkin suatu hari, dia akan sadar dan tobat," katanya.

 

"Anak seperti itu akan tobat ketika sudah dalam keranda mayat," sembur Nenek.

 

Sepanjang jalan pulang menuju ke rumahnya, perempuan muda itu menangis. Ia bahkan tak peduli ketika melewati warung, dan menjadi tontonan orang-orang yang duduk di sana sambil tertawa. Bahkan terkesan mengejeknya. Perempuan muda itu tak peduli sama sekali.

 

"Cantik-cantik kok nangis," ujar salah seorang warga yang bersantai di warung kopi yang dilewatinya.

"Nanti tambah cantik," seloroh warga Kampung lainnya yang diikuti tawa para pengunjung warkop.

 

Setahun yang lalu, saat keluarga perempuan muda itu tinggal di Kampung itu, Keluarga nenek itu adalah keluarga pertama yang menyapa mereka sebagai tetangga baru di kampung. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan