Kapal Perang AS Balik Kanan, Diusir Helikopter Iran
Kapal Perang AS.-screnshot-
TELUK Oman kembali memanas. Iran mengklaim telah memperingatkan kapal perusak AS USS Fitzgerald dengan helikopter militernya, karena dianggap terlalu dekat ke perairan yang diawasi Teheran.
-------------
IRAN menyebut insiden ini sebagai bentuk pengusiran halus atas pelanggaran wilayah, sementara AS menegaskan bahwa operasi tersebut berlangsung “aman dan profesional”.
Media resmi Iran merilis rekaman dari helikopter SH‑3 Sea King, yang terlihat terbang di atas USS Fitzgerald sambil mengeluarkan peringatan lewat radio, agar kapal perang itu menjauhi perairan yang diklaim diawasi Teheran.
Menurut laporan, helikopter itu meminta kapal tersebut berputar menjauh, dan kapal AS langsung mematuhi perintah. Sebaliknya, seorang pejabat pertahanan AS menyebut klaim Iran sebagai “informasi keliru”, menegaskan FS Fitzgerald tetap melanjutkan tugas tanpa gangguan, dan bahwa interaksi tersebut hanyalah “aman dan profesional” di perairan internasional.
Meski begitu, tinggi rendahnya jarak antara kapal dan zona yang diklaim Iran masih belum jelas, dan potensi salah paham tetap terbuka. Insiden ini datang hanya sebulan setelah serangan udara AS terhadap fasilitas nuklir Iran, bagian dari apa yang disebut AS sebagai upaya mencegah senjata nuklir.
Dengan aksi pengusiran ini, Iran dengan tegas menunjukkan kendali wilayah perairan. Meski menggunakan helikopter, sebagai backup sistem pertahanan udara, menolak apa yang disebutnya sebagai “provokasi” AS.
Sementara itu AS menegaskan tidak ada pelanggaran hak navigasi internasional, serta menepis narasi “dipaksa mundur”. Denikian menganggap insiden ini “upaya disinformasi” dari IRGC.
Insiden tersebut terjadi di tengah ancaman Iran menutup Selat Hormuz dan memperkeruh hubungan global pasca serangan terhadap fasilitas nuklir. Ini sekaligus memicu kekhawatiran atas gangguan jalur minyak utama dunia.
Meskipun interaksi ini tidak disertai kontak bersenjata langsung, manuver tersebut menunjukkan ketegangan operasional di laut yang bisa memicu insiden lebih besar jika salah kaprah terjadi.
Insiden ini sekali lagi menyoroti ketegangan AS–Iran di perairan strategis Timur Tengah, khususnya Teluk Oman dan Selat Hormuz.
Iran memperlihatkan kesiapan militernya dalam menjaga kedaulatan secara tak langsung, sedangkan AS tetap menekankan operasi di wilayah internasional dengan cara yang “aman dan profesional”.***