SELALU terpuruknnya ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) yang mengikuti pergerakan komoditas timah, menyebabkan kembali mencuat daerah ini perlu dan mendesak adanya sektor ekonomi baru.
---------------
IDE tersebut sebenarnya bukan hal baru, melainkan selalu muncul tiap kali ekonomi Babel dalam posisi terpuruk atau pun dalam posisi terbaik. Karena, kedua posisi itu terlihat nyata sangat dipengruhi komiditas timah.
Sampai kapan?
Akademisi Universitas Bangka Belitung (UBB) menyatakan perlu segera menyiapkan alternatif ekonomi baru agar bisa melepas ketergantungan terhadap komoditas timah.
"Perlu adanya sumber pertumbuhan dari ekonomi baru yang memanfaatkan potensi alam lain selain timah, misalnya sektor pariwisata," kata Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Bangka Belitung (UBB) Devi Valeriani.
BACA JUGA:Pertumbuhan Ekonomi Babel Menurun, Timah Masih Panglima!
Menurut dia, untuk pilihan saat ini, sektor pariwisata bisa menjadi andalan untuk pengembangan ekonomi daerah selanjutnya, karena Babel merupakan daerah kepulauan sehingga sangat memungkinkan untuk memanfaatkan potensi ekonomi biru.
Sebagian besar wilayah Babel merupakan laut yang dapat menjadi modal utama pengembangan pariwisata. Pemerintah daerah perlu menggiring seluruh instansi ke arah pengembangan ekonomi biru," katanya.
Dengan pengembangan dan upaya optimal, maka Babel akan menjadi wilayah yang tidak hanya berbasis komoditas tambang, namun telah bertransformasi ke sektor pariwisata, dengan harapan kontribusi sektor pariwisata meningkat terhadap pembentukan ekonomi Babel.
BACA JUGA:PT Timah Gairahkan Perekonomian Masyarakat
al ini dikatakan Devi menanggapi situasi ekonomi di Babel yang melemah seiring dengan kelesuan sektor tambang timah yang selama ini menjadi tulang punggung dan pendorong pertumbuhan ekonomi di daerah itu.
Harga rata-rata timah dunia dari London Metal Exchange (LME) yang mengalami penurunan signifikan di tahun 2023 sebanyak 17,2 persen jika dibandingkan tahun 2022. Rata-rata tahun 2022 sebesar US$31.382, sedangkan tahun 2023 sebesar US$25.972.
Menurut Devi, timah merupakan faktor terbesar penentu fluktuasi pertumbuhan ekonomi Babel. Hal ini terlihat dari sejarah pertumbuhan ekonomi, sedikit sentimen terhadap penurunan harga komoditas timah akan menimbulkan gelombang pertumbuhan ekonomi.***