KORANBELPOS.ID.- Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Belitung, Hendra Caya dan Sylpana, menyatakan komitmen mereka untuk meningkatkan kesejahteraan petani di Belitung sebagai salah satu prioritas utama jika diberikan kepercayaan untuk memimpin kemajuan Belitung.
Hal ini dikatakan langsung oleh Hendra Caya, saat kampanye dialogis yang berlangsung di Kecamatan Badau pada Minggu malam (20/10). Ia memaparkan program-program yang dirancang khusus untuk meningkatkan dan memperbaiki kondisi pertanian, yang selama ini masih kurang mendapat perhatian dari pemerintah.
“Di Badau ini masih banyak besar masyarakat yang bergantung pada sektor pertanian, namun selama ini kesejahteraan petani belum mengalami peningkatan yang signifikan. Kami berkomitmen untuk memperkuat akses permodalan, memperbaiki infrastruktur pertanian, dan menyediakan pelatihan teknis yang lebih baik bagi para petani,” ujar Hendra.
Salah satu program unggulan pasangan ini adalah penyediaan bibit unggul dan pupuk bersubsidi, yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas lahan petani. Selain itu, mereka juga berencana memperluas akses pasar bagi hasil pertanian lokal, dengan memfasilitasi kemitraan antara petani dan pelaku usaha.
“Petani kita butuh jaminan harga yang stabil dan akses pasar yang lebih luas. Kami akan berupaya menciptakan jalur distribusi yang efisien agar petani bisa langsung menjual hasil panennya tanpa perantara yang merugikan,” tambah Hendra.
Dengan program-program yang mereka tawarkan, Hendra-Sylpana yakin bahwa peningkatan kesejahteraan petani akan berdampak langsung pada kemajuan ekonomi Belitung secara keseluruhan.
“Kesejahteraan petani adalah kesejahteraan Belitung. Jika pertanian kita kuat, maka perekonomian daerah akan ikut tumbuh,” pungkas Sylpana.
Warga yang hadir dalam kampanye tersebut menyambut baik program-program yang disampaikan Hendra-Sylpana, khususnya terkait dengan upaya peningkatan kesejahteraan petani. Salah satu petani sawit, Junai, mengungkapkan harapannya agar pasangan ini benar-benar merealisasikan program tersebut.
“Selama ini kami kesulitan mendapatkan akses permodalan dan pupuk bersubsidi. Jika program ini berjalan, kami yakin penghasilan petani akan lebih baik,” kata Junai.***