Itje mengatakan memperingati 100 Tahun AA Navis juga sebagai salah satu upaya mendorong sastrawan muda di Indonesia untuk bangkit mengikuti jejaknya.
"AA Navis merupakan sastrawan yang diakui tidak saja secara nasional tetapi juga internasional melalui pemikiran yang dilahirkan lewat tulisan-tulisannya," kata dia di Padang Maret lalu.
A.A. Navis lahir pada 17 November 1924 di Kampung Jawa, Padangpanjang, Sumatera Barat. Ia merupakan seorang budayawan, sekaligus sastrawan terkemuka Indonesia.
A.A. Navis sudah menulis 65 karya sastra dalam berbagai bentuk, seperti "Robohnya Surau Kami" yang berhasil dinobatkan sebagai cerpen terbaik dalam majalah Kisah tahun 1955 dan cerpen "Saraswati, Si Gadis dalam Sunyi" yang juga ditetapkan sebagai cerpen remaja terbaik oleh Unesco/Ikapi pada tahun 1988.**