Upaya Pengurangan Stunting di Belitung, Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang Gelar Pelatihan Kader & Pendampingan

Sabtu 05 Oct 2024 - 11:01 WIB
Reporter : Budi
Editor : Budi Rahmad

KORANBABELPOS.ID – Angka stunting di Indonesia, termasuk di Kabupaten Belitung, masih menjadi perhatian serius. 

Dalam upaya menekan angka stunting di wilayah tersebut, sebuah program pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan oleh Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang, melalui kegiatan pelatihan kader posyandu dan pendampingan keluarga balita stunting di Desa Sijuk, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung.

Menurut laporan terbaru, prevalensi stunting di Desa Sijuk mencapai 17,39% pada tahun 2022 dan meningkat menjadi 19,17% pada tahun 2023. Data ini jauh di atas target nasional, sehingga intervensi cepat dan tepat sangat diperlukan.

BACA JUGA:Bawaslu Belitung Awasi Pendaftaran Bakal Calon Pilkada 2024

Program yang dipimpin oleh Septy Nur Aini, S.Kep., Ns., M.Kep, bersama tim dari Prodi DIII Keperawatan (Kampus Kab. Belitung) Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang, bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kader dan keluarga dalam menangani stunting. 

Program ini melibatkan pelatihan kader posyandu dan pendampingan keluarga balita stunting melalui edukasi pencegahan stunting.

Kegiatan ini diikuti oleh 10 kader posyandu dan 10 ibu balita yang anaknya teridentifikasi mengalami stunting. Berdasarkan hasil evaluasi, terjadi peningkatan yang signifikan pada pengetahuan kader dan ibu balita setelah pelatihan dilakukan. 

BACA JUGA:Pelindo Tanjung Pandan Terapkan Layanan Gerbang Otomatis

Rata-rata pengetahuan kader meningkat dari 73,33 menjadi 87,33, sementara pengetahuan ibu balita meningkat dari 70 menjadi 81,33.

“Pelatihan ini sangat membantu kami, terutama dalam memberikan informasi yang lebih jelas kepada ibu-ibu balita. Dengan pendampingan ini, kami bisa lebih fokus memantau perkembangan anak-anak stunting di desa,” ujar salah satu kader posyandu yang terlibat dalam program tersebut.

Selain pelatihan, pendampingan langsung oleh kader kepada keluarga balita stunting juga menjadi bagian penting dari program ini. Kader membantu keluarga dalam memonitor asupan gizi dan memberikan edukasi terkait pola asuh yang tepat untuk balita stunting. 

Dengan metode ini, perubahan pola perilaku keluarga dalam perawatan anak mulai terlihat.

BACA JUGA:Tingkatkan Kecintaan Generasi Muda Terhadap Bahasa Daerah melalui Permainan Karsa

Salah satu ibu balita yang terlibat dalam program ini menyampaikan bahwa pendampingan yang dilakukan kader sangat membantu dalam memahami pola makan yang sesuai bagi anaknya. 

Kategori :