PANGKALPINANG - Pengembangan komoditi porang di Bangka Belitung (Babel) terus dilakukan oleh PT Jof Porang Nusantara (JPN), usai sukses melakukan ekspor perdana 25 ton chips porang ke Cina pada Oktober 2023.
Di tahun ini, budidaya bibit porang yang dimiliki JPN diserbaluaskan ke para kelompok tani se-Babel. Hajatnya, sebagai penambah penghasilan petani lewat penjualan porang yang akan dibeli langsung JPN. Penanamannya pun dirasakan tidak sulit.
Diketahui JPN sendiri memiliki pabrik pengolahan yang berlokasi di Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka. Investasi yang sangat membantu perekonomian di Babel.
Melihat niat baik itu, Dinas Pertanian Ketahanan Pangan (DPKP) Babel mengapresiasi program yang dilaksanakan JFN. Pihaknya melalui penyuluh pertanian siap membantu mengalokasikan bantuan bibit tersebut, termasuk mensosialisasikan para petani untuk menanam porang. "Porang ini bahkan bisa tumbuh di sela pohon sawit, malah makin bagus karena kesuburan tanahnya (sawit) yang dipupuk terus," ujar Kepala DPKP Babel Edi Romdhoni usai berdialog dengan Dirut PT JPN Edy Suryansyah di ruang kerjanya, Kamis (18/1).
Ia juga menyebutkan, porang sendiri memiliki nilai ekonomis dimana per kilogramnya dihargai Rp3-4 ribu. "Saya pikir porang itu adalah tumpang sari menjanjikan," jelasnya.
Oleh sebabnya, pihaknya juga mendorong petani untuk ikut program penanaman porang yang digiatkan oleh JPN dengan perjanjian kerjasama tanpa mengeluarkan dana. Teknis pengajuan bisa melalui Penyuluhan Pertanian Lapangan (PPL) desa setempat. "Apalagi perusahaan itu sudah ada pabrik yang besar siap menampung porang dengan jumlah yang banyak. Yok petani di Babel kita menanam porang, Insya Allah ini akan menambah pendapatan," ungka Edi.
Program ini juga, sebut Edi, sudah ada dimanfaatkan oleh salah satu kelompok petani di Bangka Selatan, dan akan berlanjutan ke kelompok tani yang lainnya. "Ini petani tidak perlu modal, hanya teken kontrak MoU pinjam bibit, selesai. Jumlah bibit kesepakatan antara petani dengan PT JPN," katanya.
Sementara, Direktur PT JPN Edy Suryansyah menuturkan, sejauh ini sudah 500 Kg bibit porang yang disebarkan ke kelompok tani. Diharapkan kedepannya bahan baku produksi porang untuk pabriknya mandiri dari Bangka, sementara ini masih dipasok dari luar daerah.
"Mungkin kedepannya kita siapkan satu ton bibit. Kita berharap bahan baku kita bisa mandiri dari Bangka sendiri, tidak mengambil bibit dari luar karena sekarang 80 persen bahan baku dari luar Jambi, Lampung, Palembang sementara Bangka hanya 20 persen," kata Edy.
Ia melanjutkan, tindak lanjut perjanjian kerjasama atau MoU dengan petani itu nanti akan dibantu pengawasannya oleh PPL serta pihaknya juga akan turun pengawasan di lapangan guna mengetahui apakah ditanam atau tidak bibit tersebut. "Tapi kalaupun mereka tidak menanam bibit itu juga mungkin kita bisa tarik untuk membantu petani yang lain," katanya.
Di kesempatan ini, PPL DPKP Babel Indra Jaya mengatakan, pihaknya sudah mensosialisasikan porang ini di Kabupaten Bangka Selatan, Bangka Tengah dan Bangka Barat. Pihaknya memberikan pengenalan tanam porang dan ekspornya, serta menjelaskan bagaimana penjualan. "Menjelaskan bagaimana penjualan dan PT ini sudah memiliki izin ekspor sehingga mereka langsung menerima di pabrik dengan harga yang sudah ditentukan di link secara online https://jpnkonjac.com sehingga tidak ada rantai yang panjang," kata Indra.(jua)