PASCA Meledaknya peralatan telekomunikasi mulai dari peger hingga walkie talkie, Hizbullah hujani pangkalan militer Israel.
-------------
SERANGAN ini untuk pertama kalinya, Hizbullah mendapatkan dukungan dari pemerintah Lebanon untuk melancarkan serangan ke Israel.
Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mengumumkan bahwa saat ini Lebanon tengah berperang dengan Israel.
Menurut Mikati, meledaknya ribuan perangkat telekomunikasi merupakan sinyal perang yang nyata dari Israel.
Selain itu menurutnya apa yang dilakukan oleh Israel dengan meledakan peralatan peger dan walkie talkie merupakan sebuah kejahatan keji.
Dengan mendapatkan dukungan dari pemerintah, merupakan sebuah sinyak bahwa Hizbullah akan menanggapi dengan keras.
BACA JUGA:Nah, Balaskan Kematian Komandan Senior Rudal Hizbullah Meluncur ke Israel
Hal senada disampaikan oleh Hassan Nasrallah selaku Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyed tentang meledaknya ribuan alat komunikasi.
"Ketika musuh merencanakan serangan ini, mereka berasumsi setidaknya ada 4.000 pager yang tersebar di seluruh Lebanon. Ini berarti musuh berniat membunuh 4.000 orang dalam satu menit," jelasnya.
"Hal yang sama diulang pada hari kedua dengan tujuan membunuh ribuan orang yang membawa perangkat radio," kata Nasrallah.
Pasukan Hizbullah juga terus melancarkan serangannya, di mana kali ini menyasar beberapa pangkalan rezim Zionis.
Hizbullah mengungkapkan bahwa mereka menargetkan pangkalan Ramiya yang terletak di utara Palestina yang diduduki dengan serangan artileri pada Kamis sore.
Hizbullah juga menargetkan barak Zareit yang terletak di wilayah Galilea Atas di utara Palestina yang diduduki dengan serangan artileri dan roket serta pangkalan Hanita di Palestina yang diduduki dengan serangan artileri.
Pangkalan Mitat dan Shumira, markas besar Brigade Harmon 810 di pangkalan Ma'aliyah Golani dan pangkalan Al-Malkiyeh rezim Zionis juga menjadi sasaran serangan rudal Hizbullah Lebanon.