"Setiap malam saya tertidur dan berpikir, ini mungkin malam terakhir saya," katanya.
"Hingga saat saya diselamatkan, saya tidak percaya bahwa saya masih selamat," kata wanita berusia 26 tahun itu.
"Saat ini, saat saya masih duduk disini dan sungguh sebuah keajaiban bahwa saya ada di sini," katanya.
"Ini keajaiban karena saya selamat pada 7 Oktober dan saya selamat dari pengeboman ini, dan saya juga selamat dari penyelamatan,” tambahnya.
Ia menggambarkan kehidupan dalam penangkaran, termasuk saat dipindahkan dan melewati terowongan dengan kondisi kesulitan atas makanan dan air.
Israel telah sangat membatasi masuknya makanan dan bantuan ke wilayah yang terkepung yang menyebabkan kekurangan gizi dan penyakit menyebar di antara jutaan penduduknya.
Lebih dari 40.000 orang, sebagian besar warga sipil, telah tewas di Gaza, menurut otoritas Palestina.**