TOBOALI - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bangka Selatan (Basel) menggelar paripurna mendengarkan pidato presiden dalam memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke -79 Republik Indonesia, pada Jum'at (16/08).
Ketua DPRD Basel Erwin Asmadi mengatakan, hari kemerdekaan Republik Indonesia merupakan hari yang bersejarah bagi bangsa Indonesia, yakni mengingatkan peristiwa para pendahulu bangsa dengan pengorbanan dan segenap jiwa serta raganya berhasil merebut kemerdekaan dari tangan penjajah.
Bukan itu saja perjuangan, pengorbanan yang tulus ikhlas dari para pejuang hanya untuk kepentingan bangsa dan negara yang mereka cintai yakni tanah air Indonesia. "Momen peringatan tahunan ini sebagai pengingat bagaimana para pahlawan serta pejuang lainnya berusaha membebaskan Indonesia dari penjajahan," terangnya.
"Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa para pahlawannya," imbuhnya.
Selain itu, dengan mendengarkan pidato kepresidenan juga bisa mengetahui kemana arah kebijakan Pemerintah kedepannya, hingga kebijakan apa yang menjadi sebuah prioritas bagi kesejahteraan rakyat Indonesia. "Semoga di peringatan HUT ke -79 Republik Indonesia ini menjadi momentum instropeksi diri sejauh apa diri kita berbuat banyak untuk rakyat," tandasnya.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo dalam Pidato tersebut menyampaikan, alhamdulillah selama 10 tahun ini Indonesia telah mampu membangun sebuah fondasi serta peradaban baru dengan pembangunan yang Indonesia sentris.
"Kita mampu membangun dari pinggiran, membangun dari desa dan membangun dari daerah terluar," ucapnya.
Buktinya Indonesia sampai saat ini telah membangun 366 ribu km jalan desa, 1,9 juta meter jembatan desa, 2.700 km jalan tol baru, 6.000 km jalan nasional, 50 pelabuhan maupun bandara baru, serta 43 bendungan dan 1,1 juta hektar jaringan irigasi baru.
Lain dari pada itu juga berhasil menurunkan biaya logistik dari sebelumnya 24% menjadi 14% di tahun 2023, sehingga bisa meningkatkan daya saing dari sebelumnya peringkat 44 menjadi peringkat 27 di tahun 2024. "Berbagai pembangunan telah kita tambahkan maupun dibangun, dan berhasil naik peringkat yang semula di peringkat 44 sekarang menjadi peringkat 27 di tahun 2024, di bidang menurunkan biaya logistik," sebutnya.
Bahkan Presiden Jokowi mengucapkan ia mampu memperkuat persatuan karena akses yang lebih merata dan berkeadilan. Serta ketangguhan sebagai sebuah bangsa juga terbukti dari daya tahan dalam menghadapi pandemi Covid-19, menghadapi perubahan iklim dan dalam menghadapi geopolitik dunia yang semakin memanas.
Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi bersama Prof. KH Maruf Amin juga mohon maaf untuk setiap hati yang mungkin kecewa, untuk setiap harapan yang mungkin belum bisa terwujud, untuk setiap cita-cita yang mungkin belum bisa tergapai. Ini adalah yang terbaik yang bisa ia upayakan bagi rakyat Indonesia, bagi bangsa dan negara Indonesia.
"Oleh sebab itu, di penghujung masa jabatan ini, izinkan saya menyampaikan suara nurani terdalam kepada bapak ibu saudara - saudara Sebangsa dan Setanah air, kepada seluruh rakyat Indonesia tidak terkecuali satupun kami mohon maaf," pungkasnya. (im)