Dia pun kerap mendapat perlakuan tidak mengenakan dari majikannya. Bahkan setiap hari dia diberi makan dari makanan sisa kemarin.
"Makan siang itu saya boleh makan yang makan sisa kemaren," tuturnya.
Selama bekerja di situ, sang majikan kerap mencari-cari kesalahan Maizidah.
BACA JUGA:Kata Benny: T Bukan Pengendali Judol, Tapi TPPO, Dipanggil Dirtipidum Lagi
Singkat cerita, setelah beberapa bulan bekerja, Maizidah pun dipecat oleh majikannya dengan berbagai alasan.
Akhirnya, Maizidah dapat penempatan kerja baru yakni mengurusi orang tua yang sudah jompo di sebuah rumah.
Maizidah mulai betah kerja di situ karena diperlakukan cukup baik oleh majikannya.
Namun, baru tiga bulan bekerja, si agen memberitahu Maizidah jika akan dipulangkan ke Indonesia.
"Alasannya majikan lama tidak bisa mengambil pekerja migran asing kalau saya belum dipulangkan, karena saya terikat kontrak 3 tahun," ungkapnya.
Dalam perjalanan, si pihak agen pun melakukan pelecehan ke Maizidah di dalam mobil. Si agen awalnya mengajaknya melakukan hubungan badan.
Namun, karena Maizidah menolak akhirnya si pihak agen pun mencoba merudapaksa Maizidah.
Saat hendak dirudapaksa tiba-tiba Hp milik Maizidah yang diberikan oleh majikan keduanya berdering.
Di situ si agen yang nafsunya sudah di ubun-ubun pun makin beringas.
"Dia mau merebut Hp saya, hingga tarik-tarikan tak sengaja kena kuku saya sampai berdarah. Hp dibanting sampe hancur," tutur Maizidah.
Beruntung, Hp Maizidah yang sudah remuk itu masih bisa digunakan.
Dia pun menghubungi teman-temannya dan kabur dari cengkraman si agen tersebut.