Dengan semakin banyak elemen yang berperan dalam penyebaran informasi bahaya HIV/Aids, kata dia, diharapkan mampu mencegah agar jumlah penderita tidak bertambah.
"Jadi dari tiga penyakit berbahaya, yang paling sulit dicari jalan keluarnya itu HIV/Aids, karena informasi pengidap selalu tertutup, baik itu perilaku penyebab, kelompok umur maupun yang tertular. Untuk itu diharapkan warga meningkatkan kewaspadaan dan membentengi diri masing-masing," katanya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten bangka Barat, sampai saat ini jumlah kasus HIV/Aids tercatat di wilayah kerja Puskesmas Mentok sebanyak 18 orang, Simpangteritip satu, Kelapa enam, Jebus tujuh, Puput 10, Sekarbiru 13, Tempilang enam dan data dari RSUD Sejiran Setason 25 orang.
"Dari data yang kita rangkum untuk tahun 2024 ditemukan empat kasus baru," ujarnya.
Dari empat kasus baru ini ditemukan ditangani RSUD Sejiran Setason, mereka berasal dari Kecamatan Jebus satu orang dan Kecamatan Mentok tiga orang.(ant)