Perayaan malam satu Suro juga menjadi momen untuk mengenang leluhur dan memperkuat nilai-nilai kebersamaan serta solidaritas di tengah-tengah masyarakat Jawa.
Dengan menjalankan tradisi-tradisi yang telah ada sejak lama, diharapkan bisa menjaga dan melestarikan warisan budaya nenek moyang.
Selain itu, perayaan malam satu Suro juga menjadi ajang untuk merayakan keberagaman budaya yang ada di Indonesia.
Sebagai masyarakat yang multikultural, perayaan tradisi-tradisi seperti malam satu Suro dapat menjadi titik temu yang menyatukan berbagai suku, agama, dan budaya untuk merayakan kebersamaan.
Berikut adalah 7 fakta menarik mengenai malam satu Suro:
1. Menghindari Acara Pernikahan
Pada malam satu Suro, masyarakat di Indonesia memiliki kepercayaan yang meyakini bahwa hal ini adalah waktu yang tidak baik untuk mengadakan acara pernikahan. Mereka percaya bahwa malam satu Suro adalah waktu yang penuh dengan energi negatif dan tidak cocok untuk memulai kehidupan baru dalam bentuk pernikahan.
2. Tidak Boleh Keluar Rumah
Selain itu, pada malam satu Suro juga diyakini bahwa orang tidak boleh keluar rumah karena diyakini bahwa saat itu banyak arwah jahat berkeliaran di luar rumah. Oleh karena itu, masyarakat di Indonesia sering kali memilih untuk tinggal di dalam rumah dan menghindari kegiatan di luar rumah pada malam satu Suro.
3. Arwah Leluhur Kembali ke Rumah
Salah satu kepercayaan yang beredar di masyarakat Indonesia adalah bahwa pada malam satu Suro, arwah leluhur kembali ke rumah untuk memberikan berkah dan perlindungan bagi keturunannya. Oleh karena itu, malam satu Suro sering kali dijadikan sebagai momen untuk mengenang dan mempersembahkan doa kepada leluhur yang telah meninggal.
4. Larangan Pindah Rumah
Selain itu, pada malam satu Suro juga terdapat larangan untuk pindah rumah atau melakukan aktivitas yang berkaitan dengan perpindahan tempat tinggal. Hal ini dikarenakan diyakini bahwa perpindahan tempat tinggal pada malam satu Suro akan membawa kesialan dan masalah bagi pemilik rumah baru.
5. Ditetapkan oleh Sultan Agung
Tradisi malam satu Suro telah ada sejak zaman dahulu di Indonesia dan konon kabarnya tradisi ini diinisiasi oleh Sultan Agung, salah satu raja Mataram pada abad ke-17. Beliau memerintahkan agar masyarakat menghormati hari tersebut sebagai bentuk penghargaan terhadap leluhur dan tradisi nenek moyang mereka.
6. Alkulturasi Dua Budaya