PANGKALPINANG - Kepala DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Asyraf Suryadin menyatakan 27,01 persen dari 1.521.723 jiwa penduduk Kepulauan Babel menamatkan sekolah dasar (SD), sehingga dapat diartikan rata-rata penduduk di negeri penghasil timah hanya tamat SD saja.
"Rata-rata penduduk Babel hanya tamatan SD, karena mereka lebih memilih menambang timah dari pada melanjutkan pendidikan," kata Asyraf Suryadin saat membuka sosialisasi pemutakhiran data pendidikan bagi sekolah dan perguruan tinggi 2024 di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Administrasi Kependudukan Pencatatan Sipil dan Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DP3ACSKB) Provinsi Kepulauan Babel mencatat jumlah penduduk lulusan SD pada Semester II Tahun 2023 sebanyak 27,01 persen.
Selanjutnya jumlah penduduk Kepulauan Babel tamatan SMP 12,53 persen, SMA 18,37 persen, S1 3,59 persen, S2 0,18 persen dari total jumlah pendudukan Kepulauan Bangka Belitung sebanyak 1.521.723 jiwa. "Angka partisipasi kasar perguruan tinggi masih rendah, sehingga Bangka Belitung menduduki peringkat paling bawah dari seluruh provinsi di Indonesia dan ini berdasarkan data Susenas BPS 2023," katanya.
Ia data kependudukan yang dihimpun dari pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil kabupaten, kota dikonsolidasikan serta dibersihkan oleh Kementerian Dalam Negeri dan diolah menjadi data agregat penduduk yang meliputi himpunan data perseorangan berupa data kuantitatif dan data kualitatif. "Data kependudukan ini digunakan untuk semua keperluan yaitu pelayanan publik, perencanaan pembangunan, alokasi anggaran, pembangunan demokrasi serta penegakan hukum dan pencegahan kriminal," katanya.
Menurut dia selama ini, masyarakat yang datang ke dinas kependudukan dan pencatatan sipil kebanyakan hanya ingin membuat KTP-El atau akta kelahiran. namun, yang belum banyak diketahui masyarakat adalah data kependudukan adalah sifatnya dinamis dan terus berkembang.
Data kependudukan tidak hanya dibuat jika terjadi peristiwa penting seperti kelahiran, kematian, perkawinan ataupun perceraian. Namun data kependudukan juga harus dilakukan update secara berkala di setiap perubahan yang ada seperti perubahan pendidikan ketika seseorang lulus SD, SMP, SMA sampai dengan perguruan tinggi.
"Data kependudukan yang update sangat penting baik untuk kepentingan pribadi seperti lebih memudahkan ketika melamar pekerjaan jika data pendidikan sudah terupdate di kartu keluarga atau data golongan darah yang dapat digunakan saat pertolongan pertama untuk kecelakaan juga banyak kondisi lainnya," katanya.
Selain itu, dengan terupdatenya data kependudukan, dapat digunakan pemerintah untuk menyusun banyak kebijakan yang menyangkut pembangunan dan pemerataan. misalnya saja dengan updatenya data kependudukan kelurahan/kecamatan, disuatu pemerintah wilayah dapat memetakan berapa banyak jumlah anak sekolah di daerah tersebut dan menjadi dasar untuk penambahan ruang kelas sekolah atau bahkan pembangunan sekolah baru.
"Kegiatan sosialisasi pemutakhiran data pendidikan bagi sekolah dan perguruan tinggi ini tentunya untuk mensosialisasikan memberikan kepada stake holder dan instansi, lembaga penyelenggara pendidikan terkait pemutakhiran data pendidikan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi dari masing-masing lembaga tersebut," katanya. (ant)