TOBOALI - Kasus persetubuhan anak bawah mendapat perhatian Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSPPPA) Kabupaten Bangka Selatan. Bahkan pihak dinas sosial melakukan pendampingan terhadap korban serta salah satu pelaku yang masih di bawah umur.
Kepala DSPPPA Basel, Sumindar menyebutkan, pihaknya setelah mendapatkan kabar tersebut langsung menuju Polres Basel untuk dilakukan pendampingan terhadap korban dan salah satu pelaku. "Kita lakukan pendampingan ke korban dan salah satu pelaku, karena mereka ini masih di bawah umur," sebutnya, Kamis (30/05).
Pendampingan ini dilakukan untuk mencegah korban maupun pelaku ini menjadi depresi karena berhadapan dengan hukum, serta mencegah perubahan pada psikologis mereka.
Selain itu, mental korban maupun pelaku ini sangat rentan sekali, apalagi sampai ada tetangga maupun temannya yang mengetahui tentunya hal ini yang harus dihindari, agar mereka tidak menjadi korban bulying sehingga psikologis mereka terganggu.
"Kita tetap berusaha melakukan pendampingan terhadap korban maupun pelaku, sampai benar - benar psikologis serta mental mereka normal kembali, karena ini sebagai bentuk memberikan perlindungan bagi korban maupun pelaku," tuturnya.
Diakui Sumindar, bahwa dengan adanya kasus ini ia sangat prihatin sekali, karena para pemuda ini harusnya menjadi generasi penerus Bangsa yang berakhlak Akhlakul Karimah.
Namun, usia remaja ini adalah usia rentan serta labil, mereka ini masih membutuhkan support, dukungan, dan perhatian lebih dari orang tua maupun orang-orang dewasa di sekitarnya. "Orang tua wajib memberikan perhatian lebih pada anak-anak, dan memberikan ruang serta waktu bagi anak untuk curhat maupun berkeluh kesah," ucapnya.
Disebutkannya, sekarang ini banyak anak - anak kehilangan kasih sayang maupun perhatian karena memang kebanyakan alasan orang tua sudah memberikan perhatian seperti kendaraan, Handphone ataupun sejumlah uang untuk mereka membeli barang, padahal sesibuk apapun orang tua ini tetap harus memberikan kasih sayang serta perhatian yang mendekat.
"Jangan anak-anak dibiarkan bebas keluar, jika tidak didampingi oleh orang tua, bahkan tidak memperhatikan waktu. Ayo sayangi anak-anak kita, dengan menyisakan waktu sibuk kita, untuk mendengar keluh kesah anak-anak kita," pungkasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kakak dan adik melakukan Persetubuhan terhadap anak di bawah umur. Mirisnya para pelaku sudah 18 kali melakukan persetubuhan di tiga lokasi yang berbeda. (*)