TOBOALI - Lagi, rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bangka Selatan (Basel) batal karena tidak kourum. Pasalnya jadwal yang memang sudah diagendakan ini pada awal bulan ini sudah disepakati dan seminggu sebelumnya surat undangan juga telah diserahkan, sedangkan untuk di anggota dewan telah diberitahukan melalui pesan grub di Whatsaap.
Bahkan saat dibukanya rapat ini sempat terjadi sedikit perdebatan antara anggota dewan yang terlihat vokal disampaikan oleh wakil ketua DPRD Basel Samson Asrimono dan Erwandi.
Ketua DPRD Basel Erwin Asmadi menyebutkan, jadi hari ini merupakan Paripurna rekomendasi pelaporan pertanggung jawaban Bupati atas APBD 2023, yang telah disusun di dalam BANMUS.
"Jadi Paripurna ini merupakan Paripurna rekomendasi pelaporan pertanggung jawaban atas APBD 2023," ujarnya, Selasa (23/04).
Namun, pada saat dimulainya Paripurna ini pukul 14.00 wib terdapat 15 anggota dewan yang tidak hadir dari keseluruhan yang berjumlah 25 anggota dewan.
Adapun 10 orang dewan yang hadir ini yakni, Erwin Asmadi, Samson Asrimono, Muzani, Rusdiono, Rozali Magnun, Wendy, Hendri, Armadi, Umar Dani, Solman, sedangkan lainnya tidak hadir tanpa ada alasan yang disampaikan.
"Melihat dari banyaknya yang tidak hadir maka hasilnya paripurna ini di batalkan atau tidak kourum," tutur Erwin.
Sedangkan dari pihak eksecutive memang mandatnya sudah diberikan kepada Sekda Basel yakni Harris Setiawan, karena Bupati Riza Herdavid dan Wakil Bupati Debby Vita Dewi juga tak hadir karena ada pekerjaan yang tidak bisa di tinggalkan.
Lebih lanjut, sebenarnya ketidak hadiran para anggota dewan ini harusnya mereka instrospeksi diri, serta pertanyakan kepada diri sendiri apakah masih siap untuk menyelesaikan tugas sebagai wakil rakyat. "Kepada teman - teman yang tidak hadir ini sebenarnya, kesadaran diri sendiri, instrospeksi juga apakah mereka masih siap untuk menyelesaikan tugas mereka sebagai wakil rakyat," sindirnya.
Disinggung mengenai apakah ketidak hadiran anggota dewan saat Paripurna ini ada hubungannya dengan kekalahan pada Pileg kemaren, Erwin Asmadi menyampaikan bahwa semua itu tergantung dari pribadi masing - masing.
"Tergantung dari pribadi masing - masing, namun saya juga mengingatkan bahwa kita masih ada tugas yang belum diselesaikan, jadi tolong kesadarannya," tandasnya.
Batalnya Paripurna ini memang sudah dua kali terjadi, tetapi Rozali Magnun selaku Badan Kehormatan (BK) juga sepertinya juga tidak memberikan teguran ataupun lainnya, pasalnya ia hanya diam saja saat Paripurna ini tidak kourum. (*)