KORANBABELPOS.ID, JAKARTA - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diminta untuk segera menyiapkan langkah-langkah mengantisipasi dampak global dari konflik Iran-Israel. Bahkan Erick meminta kepda para direksi BUMN dapat memprediksi situasi untuk lima bulan ke depan.
"Apakah dolar tetap seperti ini atau ada stabilitas baru, lalu pangan seperti apa, saya sudah meminta beberapa direksi untuk me-review opex (operational expenditure), capex (capital expenditure)," ujar Erick di Jakarta, Rabu.
BACA JUGA:Ada Peran AS Jatuhkan Rudal Iran
Pesan ini disampaikan oleh Erick secara langsung pada masing-masing direksi. Namun, ia menyebut bahwa pemberitahuan ini tidak bersifat resmi melainkan melalui pesan pribadi. Mentri BUMN juga meminta kepada para direksi diminta untuk melihat kembali utang-utang yang jatuh tempo atau mungkin akan melakukan rencana aksi korporasi.
"Termasuk juga stress test, maksudnya mengetes masing-masing perusahaan ini bagaimana kondisinya dengan situasi-situasi dinamika hari ini. Tidak hanya dolar saja, supply chain, macam-macam," katanya.
Lebih lanjut, dalam 1-2 minggu ke depan, Erick meminta seluruh direktur utama dan direktur keuangan BUMN untuk menyusun strategi dalam menghadapi tantangan global.
Erick mengatakan konflik Iran-Israel secara langsung dan tidak langsung akan memberikan dampak pada beberapa BUMN seperti di bidang pertambangan, kelistrikan dan lainnya.(ant)
BACA JUGA:Israel Siap Serang Iran
"Kalau ditanya BUMN mana saja, ya pasti beberapa BUMN akan terpengaruh, seperti BUMN pertambangan, kelistrikan dan lain-lain. PT Garuda bisa juga terpengaruh," ucapnya.