PANGKALPINANG – Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (BI Babel) melaksanakan kegiatan Capacity Building Manajemen Kemandirian Sektor Pertanian sebagai bagian dari komitmen memperkuat Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Capacity Building ini berfokus pada dua program utama yakni penguatan ketahanan komoditas pangan strategis dan penguatan kapasitas budidaya pangan mandiri.
Kegiatan yang digelar selama dua hari ini mulai dari tanggal 4-5 Desember 2025 ini diikuti oleh 100 peserta yang terdiri dari petani, pembudidaya ikan (pokdakan), koperasi, KWT, PKK, penyuluh, serta perwakilan OPD se-Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Kegiatan ini dibuka oleh Deputi Kepala Perwakilan BI Babel, Beny Okta Tutuarima, dan menghadirkan narasumber dari Universitas Brawijaya, yakni Dr. Mochamad Syamsulhadi, SP., MP., serta praktisi pertanian yakni Khamim dan Wito.
Pelatihan ini bertujuan memperkuat kompetensi pelaku agribisnis dalam mengelola usaha secara efisien, produktif, dan berkelanjutan, sekaligus meningkatkan kemandirian pangan daerah untuk mendukung stabilitas harga serta pengendalian inflasi.
Dalam sambutannnya, Deputi Kepala Perwakilan BI Babel Beny Okta Tutuarima menyampaikan bahwa kegiatan ini mengusung tema Manajemen Kemandirian, yang mencerminkan komitmen bersama dalam memperkuat budidaya, kelembagaan, dan rantai nilai pangan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. "Tema tersebut menegaskan bahwa peningkatan kapasitas petani, pokdakan, koperasi, KWT, serta seluruh pelaku usaha pangan merupakan langkah strategis untuk mewujudkan ketahanan pangan yang mandiri, produktif, dan berdaya saing," kata Benny.
Lebih lanjut, Beny menambahkan bahwa penguatan kapasitas tersebut diharapkan mampu memperkokoh struktur produksi pangan daerah sehingga dapat mendukung stabilitas harga dan menjaga laju inflasi pangan tetap terkendali.
Peserta mendapatkan pembekalan yang mencakup penguatan mindset kewirausahaan, analisis usaha, penyusunan struktur biaya dan harga pokok produksi, analisis permasalahan dan solusinya (K3A), penerapan Good Agricultural Practices (GAP), serta tata kelola kelembagaan petani.
Selain itu, peserta juga terlibat dalam penyusunan program kerja kelompok dan rencana tindak lanjut sebagai langkah konkret implementasi pascapelatihan. Pada sesi khusus, peserta mengikuti sharing session bersama Poktan Makmur, salah satu pemenang Klaster Champion nasional tahun 2019 untuk sektor peternakan sapi. Poktan Makmur berbagi pengalaman mengenai strategi penguatan kelembagaan, peningkatan produktivitas ternak, tata kelola usaha, serta langkah-langkah inovatif yang membawa kelompok tersebut meraih pengakuan nasional.
Peserta memperoleh inspirasi mengenai bagaimana sebuah klaster mampu berkembang menjadi pusat unggulan dengan dukungan manajemen yang baik dan kolaborasi multipihak.
Selain klasikal, kegiatan ini juga dilakukan study visit ke Koperasi Bina Raya Lestari di Kabupaten Bangka Tengah. Kunjungan ini memberikan wawasan praktis mengenai pengembangan klaster pangan air tawar yang terintegrasi dari hulu hingga hilir. Peserta mempelajari pengelolaan produksi pakan mandiri, budidaya ikan, proses hilirisasi, serta strategi pemasaran berbasis digital.
Koperasi Bina Raya Lestari menunjukkan bagaimana kekuatan kelembagaan, penerapan SOP budidaya, dan penggunaan teknologi digital farming menjadi kunci peningkatan efisiensi dan daya saing. Model pengembangan klaster ini diharapkan dapat direplikasi serta menjadi rujukan bagi penguatan kelompok tani dan pembudidaya di Kepulauan Bangka Belitung.
Ke depan, BI Babel berharap peserta mampu mengadopsi praktik budidaya dan manajemen usaha yang lebih modern, memperkuat kelembagaan kelompok, serta membangun rantai nilai pangan yang berdaya saing. Upaya ini diharapkan dapat mendukung kemandirian pangan daerah sekaligus menjaga stabilitas inflasi pangan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.(pas)