PANGAKALPINANG - Pemerintah Kota Pangkalpinang menegaskan komitmennya untuk mengendalikan inflasi, terutama pada komoditas beras, sejalan dengan arahan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Pangkalpinang, Juhaini, mewakili Pj Wali Kota Muhammad Unu Ibnudin, menyampaikan hal ini dalam rapat koordinasi daring bersama Kemendagri, Kamis (11/09).
Rapat tersebut membahas perkembangan harga beras di 214 kabupaten/kota se-Indonesia. Juhaini menjelaskan bahwa Pemkot Pangkalpinang telah mengambil langkah konkret untuk menjaga stabilitas harga beras.
"Salah satu upaya kami adalah menggelar Gerakan Pasar Murah serentak di tujuh kecamatan pada 8 September lalu. Kegiatan ini diharapkan dapat menstabilkan harga dan memastikan ketersediaan stok beras SPHP di Pangkalpinang," ujarnya.
Kepala Divisi Perum Bulog Kabupaten Bangka, Fahmi, turut hadir dan memastikan stok beras SPHP di Kota Pangkalpinang mencukupi hingga akhir tahun 2025. Juhaini menambahkan bahwa rapat koordinasi difokuskan pada evaluasi dan tindak lanjut arahan Kemendagri terkait pengendalian harga dan inflasi.
"Hingga saat ini, harga beras SPHP di Pangkalpinang stabil. Kenaikan hanya terjadi pada beras medium non-SPHP, yang dijual Rp 14.000 per kilogram. Harga ini masih di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetap pemerintah," jelasnya.
Pemantauan di lapangan menunjukkan harga beras stabil dan stok aman untuk tiga bulan ke depan. Pemkot Pangkalpinang optimis harga beras tidak akan memicu inflasi daerah, dan kebutuhan pokok masyarakat terpenuhi secara optimal. (ant)