Dan kau, lada, terdiam dalam hening yang memisah.
Di kebun-kebun yang kian merapuh, ada kisah tertinggal,
Dari tatap sendu, jejak pilu tak terperi.
Bukan dilupakan, hanya terhanyut dalam arus waktu,
Menyimpan memori kejayaan, dalam sunyi yang membeku.
Meski tak lagi jadi mahkota, di puncak dagang bersemi,
Kau tetap bersemayam, di relung hati kami.
Lada Bangka, pusaka tak lekang usia,
Dalam bisik pedasmu, ada rintihan, ada asa.
Di Balik Aroma Cerek Kuning
Kategori :