Hendak Bertanduk, Kepala Dipahat

Hendak Bertanduk, Kepala Dipahat

Kamis 28 Aug 2025 - 18:51 WIB
Reporter : Tim
Editor : Syahril Sahidir

Kita kerapkali merasa paling alim, sehingga Sorga seakan-akan sudah kita kapling untuk diri kita sendiri, tapi pada kenyataannya kealiman yang nampak itu hanya dipermukaan saja, karena yang ada adalah kesombongan dan kepicikan dalam berpikir karena menganggap orang lain durjana. Kita selalu merasa kita yang paling sukses, padahal pada kenyataannya kesuksesan yang kita raih karena hasil menyuap, menjilat bahkan merampok. Kita merasa kesuksesan yang kita raih semata-mata hasil dari kerja keras dan kemampuan sendiri sehingga sombong dan membusungkan dada, padahal banyak peran orang lain dibalik kesuksesan yang kita raih.

Kita berkoar-koar dan merasa diri kitalah yang paling demokrasi, tapi ketika ada yang berbeda pilihan, justru kita caci maki dan umbar fitnah. Kita merasa diri kita yang paling senior dan berpengalaman, tapi pada kenyataannya kesenioran dan pengalaman yang kita miliki tak berarti apa-apa bagi generasi muda (junior). Kita kerapkali merasa suara kita paling indah dan enak didengar kala mendendangkan lagu, padahal yang mendengar kesakitan telinganya. 

Kita merasa banyak berbuat dan berjasa terhadap lingkungan dan daerah, tapi pada kenyataan itu hanya keterpaksaan belaka dan bahkan karena ada keinginan terselubung dibaliknya. Kita selalu merasa setiap kalimat yang kita ucapkan atau kita tulis semua orang menyukai, tapi pada kenyataannya pujian orang hanya didepan kita saja, menoleh ke belakang sedikit saja, justru mereka sinis dan bahkan tertawa sambil menumpahkan muntah di punggung kita. Kita pun merasa karya kita yang paling indah, pada kenyataannya orang lain yang menikmati justru muntah mengeluarkan segala isi perutnya. 

So, marilah sama-sama kita belajar mengolah rasa dalam diri kita bahwa kita sebenarnya bukan siapa-siapa sehingga tak perlu menghabiskan energi menjatuhkan orang lain hanya karena ingin menaikkan status diri. Pepatah Jawa mengatakan: “Ojo rumungso iso tapi kudu iso rumungso” (jangan hanya merasa bisa, tapi harus bisa merasa). Kalau hendak bertanduk, janganlah kepala dipahat, kalau hendak bermahkota, janganlah tarok sampah diatas kepala. 

Salam Bahagia!(*)

 

 

 

Kategori :

Terkait

Kamis 04 Dec 2025 - 17:44 WIB

Dak Nenger di Padah

Kamis 27 Nov 2025 - 15:51 WIB

Guru, HAM dan PGRI

Kamis 20 Nov 2025 - 15:55 WIB

25 Tahun Babel, Negeri Ngeruce

Kamis 13 Nov 2025 - 19:40 WIB

Perilaku Kaget

Kamis 06 Nov 2025 - 18:21 WIB

Belum Berkuku Hendak Menggaruk

Terpopuler