Apa Kabar Pendidikan Kita?

Apa Kabar Pendidikan Kita?

Kamis 01 May 2025 - 21:39 WIB
Oleh: Admin

Kebudayaan seperti sebuah akar pohon, apabila akar kuat maka pohon akan tumbuh besar dan kokoh. Kita ambil salah satu contoh saja, ketika seorang anak dididik dan diajar tentang nilai-nilai yang berlaku di suatu daerah maka ia akan tumbuh dengan sikap yang baik. Pendidikan dasar memegang peranan penting dalam membentuk kebiasaan ini.  

 

Sebagai contoh pendidikan yang mengedepankan pada kebudayaan adalah Jepang.  Kurikulumnya fokus pada pengembangan kemampuan dasar, keterampilan hidup, dan pendidikan karakter. Sehingga tak heran hasil pendidikan negara yang dikenal Negeri Matahari Terbit ini dipuji negara lainnya. Anak-anak dididik untuk budaya antre, mandiri, dan bertanggung jawab. Ketika dewasa hal yang sudah tertanam itu menjadi sebuah budaya yang membudaya.

 

Interaksi individu dalam bermasyarakat hendaknya diajarkan sedini mungkin. Peranan keluarga sebagai bagian masyarakat terkecil sangat efektif dalam membangun fondasi dasar. Anak-anak diajar bagaimana berinteraksi dengan orang tua, sebaya, atau yang lebih muda. Kecakapan berkomunikasi yang baik dari keluarga akan menumbuhkan karakter yang sejalan dengan nilai kebudayaan yang ada.

 

Sehingga masuk akal apabila kebudayaan dan kemasyarakatan itu jika melebur dengan baik dalam pendidikan akan membentuk kebahagiaan yang diinginkan, baik lahir maupun batin. Anak-anak sudah terbiasa dengan sistem dan pola yang berlaku dalam keluarga, masyarakat, dan sekolah. sehingga pendidikan yang diidamkan bisa terwujud.

 

Lalu, bagaimana kabar pendidikan saat ini?  Barangkali sebagian kita telah mengalami beberapa kali perubahan kurikulum baik sebagai seorang siswa maupun sebagai seorang pendidik. Dulu, belum memahami mengapa setiap tahun ada perubahan waktu belajar. Ada memakai sistem catur wulan, setiap empat bulan akan ada penilaian. Lalu di tahun berikutnya belajar dengan berkelompok yang dikenal kurikulum CBSA. Keterbatasan pengetahuan, retorika, dan juga tidak ada pembiasaan awal, di waktu berikutnya tidak ada lagi kelompok-kelompok. 

 

Tahun berganti dengan cepat. Zaman pun berubah mengikuti perkembangan dunia. Saat ini seperti menaiki rolcoster kita diajak untuk cepat berputar. Dari ketidaktahuan akan sesuatu kita dituntut untuk bisa mengenal peradaban yang canggih ini. Kita disajikan dengan satu pelayanan lewat sentuhan jari. Hal yang dulu hanya ada dalam imajinasi kini tampak nyata di depan mata.

 

Apa yang mulai tergerus? Pendidikan yang tidak diawali dengan kebudayaan dan kemasyarakatan yang diinginkan oleh KI Hajar Dewantara membentuk manusia yang minim emosi. Adat istiadat serta norma nilai yang berlaku hanya menjadi pajangan. Pendidikan lebih mengedepankan kemampuan beradaptasi dengan perubahan tapi mengerdilkan aspek penting lainnya dalam membentuk manusia yang berbudi dan berilmu.

 

Bicara tentang pendidikan maka tak bisa dipisahkan dengan peranan seorang pendidik.  Pendidik mempunyai peran sentral dalam proses pendidikan, baik formal maupun informal. Mereka bertugas membimbing, mengajar, dan mengembangkan potensi peserta didik, serta membentuk karakter dan kepribadian mereka. Selain itu, pendidik juga berperan sebagai teladan, motivator, dan fasilitator pembelajaran. 

 

Tags :
Kategori :

Terkait