Oleh: Rio Setiady
Pembina Himpunan Dai Muda Indonesia (HDMI) Prov. Kep. Babel
"Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan sesuatu dari puasanya kecuali rasa lapar dan dahaga." -HR An-Nasa’i-
Diwajibkannya puasa adalah melahirkan insan bertakwa, maka sudah selayaknya harus menjadi sebuah momentum untuk meninggalkan maksiat. Sehingga jangan sampai puasa hanya mendapatkan haus dan lapar.
Hadits di atas secara jelas memberikan suatu pengertian bahwa betapa banyak orang melakukan puasa dan sukses mencegah dirinya dari hal-hal yang membatalkan puasa, hanya saja tidak mandapatkan pahala. Lantas apa saja penyebab yang bisa menghilangkan pahala puasa?
1. Melakukan Tindakan Tercela.
Orang berpuasa tapi tidak meninggalkan pekerjaan-pekerjaan yang bisa menghilangkan pahala puasa, seperti, menggunjing orang lain, mengadu domba, dan berbohong. Ini Kadang kita anggap biasa pada hari-hari di luar Ramadan sehingga ketika memasuki bulan suci Ramadan pun tetap melekat pada keseharian kita.
2. Ingin Dipuji
Dalam hati orang yang berpuasa ada sifat riya’ (ingin dipuji oleh orang lain) atau merasa bahwa dirinya lebih baik dari yang lain. Karena ini juga dapat menghilangkan pahala puasa.
Di era seperti hari ini di mana sebagian dari kita mungkin lebih mementingkan pengakuan dari orang banyak ketimbang keikhlasan kepada Allah SWT.