TOBOALI - Dinas Pertanian Perikanan dan Pangan (DPPP) Bangka Selatan (Basel) menargetkan di 2025 ini akan menanam jagung seluas 260 hektar. Penanaman jagung ini merupakan bagian dari ketahanan pangan Nasional dan program Asta Cita.
Kepala DPPP Basel Risvandika mengatakan, untuk saat ini sudah ada beberapa kecamatan yang telah melakukan penanaman tanaman jagung kurang lebih hampir mencapai 60 hektar.
"Kecamatan Toboali, Kecamatan, Lepar, Kecamatan Pulau Besar, Kecamatan Tukak Sadai, Kecamatan Simpang Rimba, dan Kecamatan Payung, sudah melakukan penanaman jagung yang ditargetkan semuanya seluas 260 hektar," ungkapnya, Selasa (04/03).
Dikatakannya, jagung ini masuk dalam salah satu bahan kebutuhan pokok dalam ketahanan pangan. Hal ini dikarenakan masih ada beberapa daerah di Indonesia yang menjadikan jagung sebagai makanan utama selain padi atau nasi.
Kendati demikian, Basel bukanlah tempat produksi jagung, akan tetapi pihaknya terus mengoptimalkan program pemerintah pusat dengan menyumbang sektor tanaman jagung sebagai upaya menjaga ketahanan pangan. "Jagung ini masih menjadi salah satu makanan pengganti nasi yang dimakan oleh masyarakat, dan walaupun demikian Basel tetap akan mendukung pemerintah pusat dengan mengoptimalkan tanaman jagung," terangnya.
"Namun, bagaimana Harga Pembelian Pemerintah (HPP) tanaman jagung yang dibeli Bulog itu sebesar Rp 5.500 per kilogram sesuai dengan instruksi Pemerintah pusat,” tambahnya. (im)
Kategori :