TAK hanya soal 'wasit' dan atau mafia yang hingga kini masih misteri? Satu nama lagi yang mencuat dan jadi pemain sentral khusus timah SN rendah, adalah Tetian Wahyudi? Siapa gerangan dia?
----------------------
"INI pembayaran kepada Salsabila hampir Rp 1 triliun kalau saya lihat di yang sesuai surat dakwaan penuntut umum Rp 186 miliar lebih. Sementara Saudara Tetian Wahyudi sampai hari ini tidak bisa ditemukan, ke mana keberadaan dia? Jadi tidak bisa ditangkap dia, ya kan, supaya bisa jelas," kata hakim.
Mencuatnya angka Rp 1 Triliun yang mengalir ke Tetian Wahyudi, tentu mengagetkan. Apa sesungguhnya peran Tetian Wahyudi yang selama ini dikenal sebagai wartawan pusaran dalam kasus ini?
Tetian dalam kasus ini adalah Dirut CV Salsabila Utama. Menariknya, nama Tetian ini justru tidak terkait dengan para smleterv swasta, tapi jaringan langsung ke eks direksi PT Timah, Eks Dirut Muchtar Riza Pahlevi Tbahrani (MRPT) dan Eks Dirkeu Emil Ermindra.
Perusahaan yang dipimpin Tetian khusus menyangkut pembelian timah SHP (Sisa Hasil Produksi) ke beberapa pihak, lalu dijual ke PT Timah. Dari sinilah timbul kecurigaan Tetian sengaja melarikan diri, agar semua tak terkuak ke permukaan?
"Saya lebih senang kalau bisa tertangkap," tegas Emil di depan majelis seolah menjawab menepis kecurigaan yang muncul.
Emil menyatakan keterangan Tetian akan semakin membuat terang kasus tersebut.
Hal itu disampaikan Emil saat dihadirkan sebagai saksi untuk Terdakwa Mochtar Riza Pahlevi Tabrani selaku mantan Direktur Utama PT Timah Tbk 2016-2021. Mulanya, Emil membantah ada perlakuan spesial dari PT Timah ke CV Salsabila Utama, yang merupakan perusahaan program kerja sama mitra yang dipimpim Tetian Wahyudi.
"Ada perlakuan khusus nggak ke CV Salsabila?" tanya ketua majelis hakim Rianto Adam Pontoh di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Kamis (28/11/2024).
"Nggak ada Yang Mulia. Jadi semua pembayaran dilakukan kalau syaratnya itu terpenuhi Yang Mulia. Jadi tidak ada yang tidak terpenuhi syarat secara SOP, kalau secara SOP tidak terpenuhi tidak dibayar Yang Mulia," jawab Emil yang merupakan Direktur Keuangan PT Timah Tbk periode 2016-2020.
Hakim mengatakan total pembayaran PT Timah ke CV Salsabila Utama hampir mencapai Rp 1 triliun berdasarkan surat dakwaan jaksa.
Menurut Emil, dia justru senang jika Tetian ditangkap guna didengarkan dalam kasus ini. Menurutnya, keterangan Tetian akan membuat kasus ini semakin jelas soal hubungan Tetian dengan PT Timah.
"Saya lebih suka kalau bisa tertangkap," kata Emil.
"Lebih senang kalau tertangkap?" tanya hakim.