TOBOALI - Menindaklanjuti ramainya keluhan maupun pemberitaan bahwa pengairan sawah di Balai 4 persawahan desa Rias Kabupaten Bangka Selatan (Basel) diduga tercemar oleh air limbah dari Tambang Ilegal, jajaran Reskrim Polres tidak menemukan aktivitas tambang tersebut. Hal ini disampaikan oleh Kasat Reskrim Polres Basel AKP Raja Taufik Ikrar Buntani pada, Selasa (28/01).
"Personel Sat Reskrim sudah turun mengecek lokasi tersebut, tetapi tidak ditemukan aktivitas," ucapnya.
Dikatakannya, sudah sepekan kemarin anggota Sat Reskrim turun ke lokasi dua kali sehari yakni pagi maupun malam hari, tetapi tidak ditemukan aktivitas apa pun.
Ia juga memastikan kalau apabila penambang tersebut masih membandel pihaknya tidak segan segan melakukan tindakan tegas.
Akibat limbah tersebut banyak para petani yang dirugikan karena limbah tersebut masuk dalam saluran pengairan sawah milik petani sehingga warna air langsung bewarna keruh dan kualitas air juga tidak baik, serta dikhawatirkan para petani ini gagal panen.
"Kendati demikian, jika masyarakat atau petani mengetahui maupun melihat ada aktivitas penambangan yang mencemari area sawah petani segera lapor ke Polsek atau Polres Basel dan akan segera kami tindak lanjuti serta penegakan hukum," tandasnya.
Diketahui bahwa beberapa waktu lalu salah satu petani, Edo menyebutkan, awalnya pada pagi hari air ini jernih, setelah itu ia mengairi sawahnya, tetapi tiba - tiba saat akan menutup pengairan sawahnya pada sore hari ia terkejut air tersebut malah menjadi keruh.
"Pagi hari airnya jernih, lalu sore harinya malah berubah menjadi keruh saat akan menutup aliran air ke sawah miliknya," ucapnya, Jum'at (17/01).
Dikatakannya, kalau air selalu seperti ini dikhawatirkan malah menjadi gagal panen, sehingga para petani yang terdampak air keruh akan merugi besar.
Selain itu dampak jangka panjang juga menghantui petani yang terdampak bibit padi akan sulit tumbuh karena air tersebut keruh, apalagi bibit padinya baru ditanam.
Beberapa Minggu lalu sawah tiga juga mengalami hal yang sama tercemar air keruh, karena masih satu aliran, sekarang malah di kawasan sawah empat yang terdampak akibat air keruh. "Saya takut pada dampak jangka panjangnya, karena bisa gagal panen akibat limbah air yang keruh ini," pungkasnya. (im)