ISRAEL dan Hamas menyepakati gencatan senjata di Gaza, Palestina mulai 19 Januari 2025.
----------
KESEPAKATAN ini diberlakukan setelah Israel menyerang Palestina selama 15 bulan atau 460 hari berkonflik. Kabar gencatan senjata Israel-Hamas ini diumumkan dalam konferensi pers oleh Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani pada Rabu, 15 Januari 2025.
Dalam pernyataannya, PM Qatar Sheikh Mohammed menyampaikan pengumuman gencatan senjata berlaku Minggu, 19 Januari 2025. Rincian kesepakatan juga melaporkan bahwa keputusan tersebut juga disetujui kedua belah pihak. Kesepakatan ini juga akan menghentikan perang di Gaza dan dilakukan pertukaran sandera dan tahanan.
Israel diperkirakan akan membebaskan sekitar 1.000 sandera Palestina yang beberapa di antaranya telah dipenjara selama bertahun.
Ada 3 Hal yang Perlu Diketahui
Menurut Qatar sebagai mediator, gencatan senjata akan berlangsung selama 42 hari atau enam pekan. Gencatan senjata berlangsung dengan tiga tahap, diantaranya sebagi berikut.
Pertama, berfokus pada pertukaran sandera, penarikan pasukan Israel secara bertahap, dan pemberian bantuan kemanusian ke Gaza. Meski akan melakukan pertukaran sandera, belum diketahui berapa banyak sandera yang akan dibebaskan. Namun Qatar mengatakan sebanyak 33 sandera akan dibebaskan termasuk anak-anak yang masih hidup. Sementaranya akan dibebaskan selama enam minggu kedepan.
Kedua, pada tahap ini sandera pria akan dibebaskan sebagai imbalan atas lebih banyak tahanan Palestina. Dari 1.000 tahanan, sekitar 190 orang menjalani hukuman lebih dari 15 tahun penjara akan dibebaskan keseluruhan. Pejabat Israel mengatakan mereka yang dihukum karena pembunuhan tidak akan dibebaskan ke Tepi Barat yang diduduki. Kemudian penarikan secara penuh pasukan Israel dari Gaza juga akan dilakukan.
Ketiga, melibatkan pembangunan kembali Gaza. Sesuatu yang dilakukan akan memakan waktu bertahun-tahun dan pengembalian jenazah para sandera yang tersisa.***