Israel-Pejuang Palestina Setuju Gencatan Senjata, Moataz Diusul Nominator Nobel

Jumat 02 Feb 2024 - 18:15 WIB
Reporter : sumeks.co
Editor : Syahril Sahidir

“Segera saya akan kembali membantu Gaza,” janjinya.

Memang Motaz tidak menjelaskan mengapa dirinya memilih pergi dari Gaza setelah 109 hari perang.

Namun dia yakin banyak orang diluar sana sudah tahu alasannya.

Diketahui, sudah begitu banyak wartawan Palestina yang tewas dihabisi zionis dalam pertempuran di Gaza.

Tampak di video yang dibagikan @blinznews Moataz Azayza melepaskan rompi wartawannya.

Beberapa teman wartawan, termasuk wartawan wanita Bisan seperti ditlus sumeks.co tampak membantu melepaskan rompi Moataz Azayza.

BACA JUGA:Setelah 109 Hari, Moataz Lepas Rompi Wartawannya, Jadi Target Zionis ‘Mandela Palestina’

Sebuah perpisahan yang mengharukan, dan terlihat teman-teman Moataz melepasnya dengan senyuman.

Namun dari raut wajah mereka tak bisa ditutupi kalau mereka sangat sedih Moataz Azayza meninggalkan Gaza.

Falasteen @abdulfalasteen menegaskan bahwa Moataz adalah Nelson Mandelanya Palestina.

Moataz Azayza mendokumentasikan genosida yang terjadi di Gaza hingga dunia mengetahuinya.

Moataz Azayza yang sebelumnya hanya memilik 25 ribu followers di instagramnya

Namun hanya 3 bulan pengikutnya sudah mencapai 18 juta.

"Itu karena kejujurannya menunjukkan kejahatan zionis ke dunia".

Dulu banyak masyarakat dunia, lanjut Abdul Falasteen, yang tdak tahu Palestina adalah negara yang dijajah.

Mereka hanya menilai Palestina hanyalah wilayah konflik dimana Israel melawan beberapa pemberontak.

Kategori :