Tujuh Program Prabowo Tuai Respons Positif

Jumat 27 Dec 2024 - 22:58 WIB
Reporter : Antara
Editor : Jal

 

Dalam dokumen hasil riset yang sama, persepsi publik terhadap target pertumbuhan ekonomi 8 persen dan transisi menuju energi hijau juga positif. Ada 8.002 frekuensi percakapan yang 58 persen di antaranya positif, dan 42 persen negatif.

 

LSI Denny JA menyebut temuan riset menunjukkan masih ada yang skeptis terhadap target pertumbuhan tinggi yang dicanangkan pemerintah.

 

Kemudian, untuk program makan bergizi gratis, ada 2.264 frekuensi percakapan yang 52,7 persen di antaranya sentimen positif, sementara 47,3 persen lainnya negatif. Dalam bagian analisis, LSI Denny JA menyebut tantangan utama program itu ialah realisasi makan bergizi gratis dan program-program penghapusan stunting lainnya di daerah terpencil.

 

Dalam hasil riset yang sama, LSI Denny JA menemukan program membangun 3 juta rumah juga direspons positif dengan total 4.190 frekuensi percakapan dalam kurun waktu sebulan terakhir. Dari jumlah itu, 53,7 persen di antaranya merupakan sentimen positif, dan 46,3 persen sentimen negatif.

 

“Program ini dianggap sebagai langkah maju mengatasi perumahan bagi masyarakat miskin. Kritik muncul terkait pendanaan dan waktu realisasi,” kata Denny JA.

 

Terakhir, program kenaikan upah minimum nasional pun mendapat respons positif dengan 5.248 frekuensi percakapan, yang 52,6 persen di antaranya sentimen positif, dan 47,4 persen sentimen negatif.

 

Dalam riset itu, ada satu wacana yang digulirkan Presiden Prabowo dan mendapat respons negatif, yaitu pemilihan kepala daerah melalui DPRD. Ada 1.629 frekuensi percakapan yang 23,7 persen di antaranya sentimen positif, dan 76,3 persen sentimen negatif.

 

Dalam bagian analisis, LSI Denny JA menyebut publik khawatir wacana itu jika terwujud dapat melemahkan demokrasi, dan meningkatkan risiko korupsi.

Tags :
Kategori :

Terkait