PANGKALPINANG - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memperkuat tugas dan fungsinya dalam melakukan pengawasan dan pengaturan sektor jasa keuangan serta pelindungan konsumen, sekaligus mendukung pengembangan perekonomian daerah melalui penambahan keberadaan Kantor OJK di berbagai wilayah di Indonesia.
Untuk mendukung upaya tersebut, OJK meresmikan Kantor OJK Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang berlokasi di kawasan City Hall Perkantoran Gubernur Babel di Jalan Pulau Bangka Kelurahan Air Itam Kecamatan Bukit Intan Kota Pangkalpinang sekaligus mengukuhkan Kepala OJK Provinsi Bangka Belitung yang dijabat Farid Falatehan.
Peresmian Kantor OJK dan Pengukuhan Kepala OJK Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini berlangsung di Hotel Novotel Bangka, Kamis (12/12/2024).
Peresmian dilakukan oleh Ketua Dewan Komisioner OJK RI Mahendra Siregar dan dihadiri langsung oleh Penjabat Gubernur Provinsi Bangka Belitung Sugito, Deputi Komisioner Hubungan Internasional Anti Pencucian Yang dan Pencegahan Pendaan Terorisme (APU PPT), Bambang Mukti Riyadi dan Kepala OJK Provinsi Sumatera Selatan Arifin Susanto serta Forkopimda Babel, organisasi perangkat daerah, instansi vertikal dan lembaga jasa keuangan di Provinsi Bangka Belitung.
Ketua Dewan Komisioner OJK RI Mahendra Siregar mengatakan, tujuan dibangunnya Kantor OJK baru di provinsi salah satunya di Bangka Belitung ini adalah untuk menjalankan amanat Undang-undangan Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan.
Dan seperti diketahui bersama, di dalam UU OJK Tahun 2012, kata Mahendra, tugas utama OJK adalah mengatur, mengawasi, melindungi dan juga melakukan pelayanan kepada sektor jasa keuangan di seluruh Indonesia.
Sementara di dalam UU Penguatan dan Pengembangan Sektor Keuangan yang terbit pada awal tahun lalu, lanjutnya, mandat dan amanat dari UU itu kepada OJK adalah ikut menguatkan dan mengembangan sektor jasa keuangan yang bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi secara nasional.
"Jadi memang begitu luas amanat dan mandat yang diberikan. Oleh karena itulah, disamping kami melaksanakan mengatur, mengawasi, melindungi dan tentu juga ikut membantu peningkatan pertumbuhan ekonomi di seluruh wilayah termasuk di Provinsi Bangka Belitung," terang Mahendra.
Dalam kesempatan ini, Mahendra juga menyatakan bahwa pihaknya siap berkontribusi melakukan langkah-langkah dalam upaya untuk mendukung pemetaan potensi dari Provinsi Bangka Belitung dan mendukung sedapat mungkin sektor-sektor keuangan dalam membiayai, kolaborasi dan meningkatkan akses dan inklusi keuangan kepada para pelaku yang menjadi pelaku utama dalam pertumbuhan ekonomi di Bangka Belitung.
"Selain itu, kami juga mendukung dan menyukseskan program prioritas pemerintah seperti program makanan bergizi gratis yang saat ini mulai digalakkan," tutur Mahendra.
Sementara itu, Penjabat Gubernur Babel, Sugito menyambut baik sekaligus memberikan apresiasi tinggi atas hadirnya OJK Provinsi Bangka Belitung. Dia berharap pemerintah daerah dengan pembukaan Kantor OJK di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dapat memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, lembaga keuangan dan masyarakat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
"Saya mengucapkan selamat datang kepada OJK di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, semoga sinergi yang terjalin nantinya dapat membawa dampak positif bagi seluruh masyarakat dan perekonomian kita," kata Sugito.
Sugito menyampaikan bahwa kondisi ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, memiliki tantangan tersendiri sebagai daerah kepulauan, pertumbuhan ekonomi pada Triwulan III 2024 sebesar 0,33%, terkecil laju pertumbuhan ekonomi se-Sumatera dan dibawah pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 4,95%.
Dari sisi lapangan usaha, kata dia, sektor penyumbang utama PDRB Kepulauan Bangka Belitung didominasi sektor industri pengolahan 21,23%, pertanian, kehutanan dan perikanan 19,87% dan perdagangan besar dan eceran 14,93%.
Lanjut Sugito, kontribusi sektor jasa, termasuk keuangan semakin meningkat, namun masih harus terus didorong dalam rangka meningkatkan perekonomian daerah agar lebih berdaya saing dan berkelanjutan.
"Kami optimis bahwa dengan adanya OJK di sini, sektor keuangan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan semakin tumbuh dan berkembang, memberikan akses yang lebih baik kepada masyarakat dalam memanfaatkan layanan keuangan," tutur Sugito.
Lebih lanjut Sugito menyampaikan bahwa potensi komoditas unggulan salah satu yang dimiliki Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah keberagaman komoditas unggulannya. Komoditas seperti timah, kelapa sawit, lada dan hasil perikanan menjadi motor penggerak ekonomi daerah ini.
Timah, ujarnya, yang merupakan salah satu komoditas utama, memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan, baik dalam hal pengolahan lebih lanjut maupun dalam upaya memperkuat sektor hilir dari komoditas ini.
Selain itu, lanjut Sugito, dengan perhatian yang lebih besar terhadap pengelolaan yang berkelanjutan, sektor pertanian dan kelautan yang lebih modern dapat menjadi peluang baru dalam perekonomian di Bangka Belitung.
"Saya percaya bahwa dengan dukungan dan pembiayaan yang tepat, sektor-sektor ini akan semakin mampu memberi kontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung," kata Sugito.
Sugito menambahkan bahwa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung juga kaya akan potensi pariwisata, yang kini semakin menarik perhatian wisatawan domestik maupun mancanegara. Salah satu desa wisata yang patut diperkenalkan di Pulau Bangka ini adalah Desa Batu Belubang.
Desa ini memiliki keindahan alam yang luar biasa, dengan pantai-pantai eksotis dan potensi untuk menjadi destinasi wisata yang berkelanjutan.
"Di sini masyarakat setempat telah mulai mengembangkan usaha-usaha wisata berbasis potensi lokal. Dengan hadirnya OJK di provinsi ini, kami berharap dapat meningkatkan akses pembiayaan untuk pengembangan infrastuktur pariwisata yang ramah lingkungan, serta memberikan dukungan kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (umkm) sektor pariwisata, agar dapat semakin berkembang," harap Sugito.
Menurut Sugito, salah satu tantangan yang dihadapi di daerah ini adalah tingkat literasi dan inklusi keuangan yang masih perlu ditingkatkan. Sebagai pemerintah daerah, pihaknya berkomitmen untuk mempercepat penyebaran informasi tentang produk dan layanan keuangan kepada masyarakat.
"Oleh karena itu, kehadiran OJK di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sangat penting untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan keuangan pribadi yang baik. Kami berharap OJK dapat berperan aktif dalam mengembangkan program literasi keuangan di tingkat desa, serta membuka akses yang lebih luas terhadap layanan perbankan dan asuransi bagi masyarakat, termasuk dalam sektor pertanian, kelautan dan pariwisata," kata Sugito.
"Kami percaya bahwa OJK akan menjadi mitra yang sangat strategis dalam mewujudkan program program pembangunan daerah, baik itu terkait dengan pengembangan sektor keuangan, peningkatan literasi dan inklusi keuangan, maupun pemberdayaan ekonomi masyarakat," sambungnya.
Dalam kesempatan ini, Sugito tak lupa mengajak seluruh stakeholders di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk bersama-sama menciptakan ekosistem yang sehat dan berkelanjutan, yang tidak hanya memberi manfaat kepada individu, tetapi juga kepada masyarakat dan perekonomian daerah secara keseluruhan.
"Semoga kehadiran Kantor OJK di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dapat menjadi langkah penting dalam mempercepat pembangunan ekonomi daerah kita. Semoga dengan kerja keras dan kolaborasi kita semua, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dapat semakin maju, sejahtera, dan memiliki daya saing yang lebih tinggi di tingkat nasional maupun internasional," tutupnya.(pas)
Kategori :