JIKA ada Kepala Negara yang sampai menyebut bahwa Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu anak iblis, tampaknya sangatlah wajar.
----------------
BAHKAN, sudah berapa banyak negara di dunia termasuk Indonesia menyatakan akan menangkap Netanyahu. Dan dia tak peduli. Hujatan dan kritik pedas juga mengalir deras dari dalam negeri Israel sendiri.
Seperti Mantan menteri pertahanan Israel yang menuduh Israel melakukan kejahatan perang dan pembersihan etnis di Jalur Gaza. Dia adalah Moshe Yaalon, mantan jenderal yang beraliran garis keras, mengatakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ingin mengusir warga Palestina dari Gaza utara dan ingin membangun kembali permukiman Yahudi di sana.
"Saya terpaksa memperingatkan tentang apa yang terjadi di sana dan yang disembunyikan dari kami," kata Moshe.
Moshe adalah mantan kepala staf angkatan darat yang menjabat sebagai menteri pertahanan di bawah PM Netanyahu dari tahun 2013-16.
Tapi pihak Netanyahu menuduh ia telah melakukan "kebohongan yang memfitnah", sementara Menteri Luar Negeri Israel Gideon Sa'ar mengatakan tuduhan tersebut tidak berdasar.
Sementara itu, Hamas merilis video yang menayangkan seorang sandera, bernama Edan Alexander, memohon kepada presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump untuk membebaskannya.
Yael Alexander, ibu dari sandera terguncang setelah melihat anaknya yang tampak pucat dalam video berdurasi 3,5 menit tersebut.
Selain kepada Donald Trump, Edan juga menyampaikan pesan kepada keluarganya, serta PM Israel Benjamin Netanyahu.
Yael mengatakan video tersebut "memberi kita harapan, tetapi juga menunjukkan betapa sulitnya bagi Edan dan para sandera lainnya".***