Relawan Medis Dompet Dhuafa Gaza, Syahid bersama Keluarga , Selamat Jalan dr Mohammed

Kamis 14 Nov 2024 - 21:04 WIB
Reporter : Tim
Editor : Syahril Sahidir

KABAR duka mendalam kembali tersiar dari Negara Palestina, yakni seorang relawan kemanusiaan, dr. Mohammed J. M. Shabat, meninggal dunia pada Selasa, 12 November 2024.

-----------------

RELAWAN medis Dompet Dhuafa tersebut syahid bersama keluarganya pada hari Selasa kemari, dalam upaya menjalankan tugas kemanusiaannya.

Doctor Mohammed Shabat is martyr today with his family. Do you remember him, brother? He was in contact with Dompet Dhuafa for medical projects (in Gaza).

(Dokter Mohammed J. Shabat syahid Selasa 12 November 2024, bersama keluarganya. Masih ingatkah anda dengan beliau, saudaraku? Beliau pernah berhubungan dengan Dompet Dhuafa untuk proyek-proyek medis),” sebut salah satu mitra kemanusiaan Dompet Dhuafa di Gaza, melalui pesan singkat setelah mendengar berita duka tersebut, Selasa, 12 November 2024.

Hingga tulisan ini dibuat, salah satu mitra kemanusiaan Dompet Dhuafa di Gaza juga mengabarkan bahwa respon ambulans hari ini tidak bisa menjangkau rumah-rumah sampai hari ini.

Meskipun ada yang terluka, namun tidak bisa dilarikan ke rumah sakit terdekat.

“Till now, 10, ambulances can't reach the house, there are injuries but can't reach hospital. (Sampai saat ini, pukul 10, ambulans tidak bisa menjangkau rumah, ada yang terluka tapi tidak bisa ke rumah sakit),” tambahnya.

Almarhum dr. Mohammed J. M. Shabat telah bersama Dompet Dhuafa sejak sekitar tahun 2019 lalu.

Ia merupakan relawan medis dari FPEA (Al-Fursan Palestine Emergency Association), yang berdedikasi di RS Kamal Adwan wilayah Gaza Utara.

Ia juga menempuh pendidikannya di Indonesia, tepatnya di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Jakarta.

Mewakili Dompet Dhuafa, Ahmad Juwaini selaku Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika menyampaikan keprihatinan mendalam, selama ini dr. Mohammed J. Shabat telah menjadi salah satu penghubung penting dalam penyaluran bantuan medis di Gaza.

“Dengan kemampuan bahasa Indonesia yang dimilikinya, beliau menjadi sosok yang berperan dalam memastikan kebutuhan medis seperti jumlah korban, titik layanan kesehatan, bahan bakar, obat-obatan, ruang hemodialisa, women kit, mobilisasi ambulans untuk respon medis dan bantuan pangan dapat tersalurkan kepada mereka yang membutuhkan."

"Ya Allah, semoga beliau beserta istri dan keluarga husnul khotimah, dan para sahabat almarhum diberikan ketabahan serta keikhlasan menerima musibah ini. Innalillahi wa innailaihi roji’un” ungkapnya.

Untaian doa dan ucapan belasungkawa tercurah kepada almarhum  dr. Mohammed J. Shabat melalui teks pada grup-grup WhatsApp relawan kemanusiaan. Terima kasih, dr. Mohammed J. Shabat.

Kategori :