KORANBABELPOS.ID.- Tidak kurang dari 5.383 siswa terpaksa belajar darurat akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Sebanyak 66 satuan pendidikan di Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura terdampak.
Gedung dan sarana pendidikan pada 17 satuan pendidikan di antaranya pun mengalami kerusakan. Pendataan terkait kerusakan masih terus dilakukan hingga saat ini.
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) turun tangan untuk memastikan siswa yang terdampak masih bisa mendapatkan akses pendidikan.
BACA JUGA:Aktivitas Vulkanik Meningkat Lewotobi Laki-laki Naik
“Kemendikdasmen berkomitmen untuk memastikan anak-anak yang terdampak bencana tetap mendapatkan akses pendidikan, walaupun dalam situasi darurat. Kami berupaya menghadirkan pembelajaran yang aman melalui fasilitas darurat serta dukungan psikososial,” ujar Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen Suharti di Jakarta.
Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Flores Timur juga telah menyelenggarakan pembelajaran darurat di 8 lokasi pengungsian secara bertahap mulai 9 November 2024.
BACA JUGA: Dari 10 Korban Lewotobi, 6 Orang Satu Keluarga
Lebih lanjut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Sosial menyediakan tiga tenda untuk digunakan sebagai kelas darurat.***