Putra Babel Bisa Bekerja di PT Solder Tin Andalan di Batam
Wakil Ketua DPRD Bangka Belitung, Beliadi--
KORANBABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Pengembangan usaha Arsari Group ke Batam dengan mendirikan pabrik tin solder di Batam mendapat bebagai tanggapan dari masyarakat di Bangka Belitung.
Kebijakan Hashim Djojohadikusumo menanam investasi Rp400 M di Batam, Kepulauan Riau tersebut mendapat sindiran lantaran berbahan baku timah yang notabene berasal dari isi perut bumi Babel.
Namun, Wakil Ketua DPRD Babel, Beliadi mengatakan bahwa bahwa pabrik timah PT Solder Tin Andalan Indonesia juga membuka kesempatan bagi seluruh masyarakat termasuk putra daerah Babel yang ingin bekerja di perusahaan tersebut.
BACA JUGA:Dukung Realisasi Pabrik Refinery, Rudianto Tjen Ingin Petani Sawit Sejahtera
Nantinya para masyarakat yang berminat dapat memasukan curiculume vitae (CV) ke PT Mitra Stania Prima (MSP) melalui email ataupun mengantar langsung ke kantor yang berlokasi di daerah Kabupaten Bangka.
"Nanti dilihat kompetensi dan klasifikasinya, kalau dilihat memang sesuai nanti akan ada panggilan tetap akan diberdayakan, jadi tolong diluruskan jangan di goreng-goreng karena ini murni kajiannya NKRI, kajian ekonomi, kajian menyukseskan program Presiden, kajian meningkatkan nilai harga timah," kata politisi Gerindra ini.
Beliadi juga mengaku memahami langkah yang diambil Hashim Djojohadikusumo mendirikan pabrik di Batam. Ia menegaskan bahwa isu-isu yang berkembang mengenai pengembangan bisnis dari Hashim Djojohadikusumo tidaklah semuanya benar.
Menurut Beliadi, semula pabrik timah tersebut memang bakal dibuka di Babel. Namun, hal itu batal dilakukan lantaran pengelolaan kawasan ekonomi di Babel dinilai belum baik.
BACA JUGA:Dua Pabrik Sawit Dikabarkan Tutup
"Awalnya mereka berencana buka di Bangka Selatan, yakni di Kawasan Industri Sadai (KIS), ternyata industri itu dikelola oleh swasta dan sampai saat ini pengelolaannya belum baik dalam pandangan dan kajian banyak investor," kata Beliadi.
Selain KIS di Basel, kemudian pihak perusahaan berencana akan membangun di Kawasan Ekonomi Suge yang berada di Tanjung Batu, ternyata batal lantaran SK kawasan ekonominya itu belum ada kejelasan.
Kemudian setelah melalui banyak pertimbangan dan kajian akhirnya dipilihlah Batam. Ditambah lagi, imbauan Presiden RI untuk sesegara mungkin mempercepat hilirisasi sehingga harus sudah mulai dilakukan sedari sekarang.
"Di Batam ternyata sudah lengkap, komplit dan sudah berjalan dan bagus. Selain disana banyak pabrik elektronik seperti Samsung yang memang membutuhkan bahan baku itu," jelasnya.
"Tentu beliau (Hashim Djojohadikusumo) ingin mendukung program pak Jokowi terkait hilirisasi, jadi tolong kepada netizen dan kawan-kawan dijelaskan bahwa pak Hashim bangun pabrik di Batam bukan karna abangnya presiden lalu mengembangkan sayap, tapi karna memang kajian bisnisnya lebih pas dan cocok disana dan perlu diketahui pak Hashim itu sudah jadi pengusaha di usia muda bahkan sebelum pak Prabowo jadi ketua Partai Gerindra," ulasnya lagi.